Selasa 24 Oct 2017 18:30 WIB

Ganjaran Kebaikan dan Keburukan di Yerussalem

Rep: Nashih Nasrullah/ Red: Agung Sasongko
Yerusalem
Yerusalem

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Keistimewaan inilah yang menjadikan Al-Quds layak dikunjungi umat Islam. Dan, sebuah riwayat yang dinukil dari Makhul menyebutkan beberapa ganjaran bagi mereka yang berziarah di al-Quds. "Barang siapa yang mengunjungi al-Quds dengan penuh rasa kecintaan maka Allah menjanjikan ia masuk surga dan kelak akan dikunjungi oleh para nabi di sana." 

Demikian pula mereka yang berbondong-bondong ke al-Quds maka ribuan malaikat akan menyertai mereka dan meminta ampunan serta mendoakan mereka.

Shalat di Masjidil al-Aqsha juga memiliki nilai pahala yang lebih. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dari Rasulullah bahwa barang siapa yang shalat di al-Aqsha lima kali shalat sunah, tiap shalatnya empat rakaat dengan membaca surah al-Ikhlas 1.000 kali maka ia telah membebaskan dirinya dari api neraka.

Riwayat lain dari Anas bin Malik menyebutkan perbandingan pahala shalat yang dilakukan di Masjid al-Aqsha dibanding masjid biasa. Di masjid suci ketiga itu, pahalanya mencapai 50 ribu pahala shalat. Jumlah pahala tersebut hampir mendekati pahala shalat di Masjidil Haram, Makkah, yaitu sebesar 100 ribu pahala shalat.

Berbeda dengan shalat di masjid biasa yang pahalanya hanya mencapai 26 derajat. Demikian pula dengan ganjaran kebaikan ataupun keburukan yang dilakukan di kawasan tersebut. Sebuah riwayat Abu Al-Ma'mar Al-Mubarak bin Ahmad Al Anshari dari Shafwan bin Amar menyebutkan bahwa kebaikan dan kejelekan yang dikerjakan seseorang di Baitul Maqdis dilipatgandakan menjadi 1.000 kali lipat.

Di kawasan Baitul Maqdis, terdapat pula sejumlah situs bersejarah dan makam para nabi, antara lain, berdasarkan riwayat yang sahih, di Palestina, terdapat tempat peristirahatan terakhir Nabi Musa, Ibrahim, Ishaq, Ya'qub, dan Yusuf.

Di Palestina terdapat Mihrab Daud. Selain itu, terdapat sumber mata air Salwan. Sumber air itu dicantumkan secara tegas dalam kitab suci umat Kristiani, Injil. Dikatakan bahwa Salwan ialah  mata air yang disebut-sebut merupakan sumber air dari surga.

Dari air mata itu, Maryam pernah minum saat dituduh oleh masyarakat akibat kehamilannya yang di luar kebiasaan. Jika ia terbukti salah, setelah meminum air Salwan, ia disumpah meninggal dunia. Tetapi, yang terjadi malah sebaliknya. Setelah meneguk air Salwan, justru kebaikan semakin berpihak kepadanya.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement