Senin 23 Oct 2017 05:00 WIB

Eksistensi Kanada Mulai Diakui

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Muslim Kanada
Muslim Kanada

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Perkembangan politik membuktikan Muslim Kanada tumbuh dan memiliki peran signifikan sehingga mereka tidak dapat diabaikan.

Di usia yang sudah 150 tahun, Kanada berkembang pesat. Pembangunan di segala bidang terlaksana dengan baik. Warganya dari berbagai latar belakang keyakinan hidup dalam kebersamaan.

Banyak orang akan terkejut ketika mengetahui Muslim Kanada sangat bangga terhadap negaranya. Mereka mencintai tanah airnya, tempat mereka berkembang dan menjalankan keyakinannya turun-temurun.

Sebuah studi tahun 2016 menyebutkan, delapan dari 10 warga bangga menjadi orang Kanada. Sebab, mereka memiliki kebebasan berdemokrasi, keragaman alam dan budaya. Kebanggaan itu mereka wujudkan dengan mendukung pembangunan dan menjaga negeri itu.

Namun, Kanada kini masih menyesuaikan diri. Peristiwa 9/11 menyebabkan trauma hebat pada warganya. Gerakan Islamofobia tumbuh dan kerap mengusik ketenangan umat Islam dalam beraktivitas. Meski demikian, warga dan Pemerintah Kanada harus menyadari, Muslim tidak dapat diremehkan. Kanada memiliki sejarah Islam yang kaya dan panjang.

Keluarga Muslim pertama tiba di negeri itu pada 1850. Jumlahnya sebanyak 13 orang. Mereka berasal dari Eropa. Sensus ini dilakukan tahun 1871 setelah orang-orang Bosnia bermigrasi ke Amerika. Jumlah mereka kian bertambah seiring berjalannya waktu.

Kini Muslim di Kanada mampu berdiri tegak setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berani mengambil sikap membela Muslim. Perkembangan politik membuktikan Muslim Kanada tumbuh dan memiliki peran signifikan sehingga mereka tidak dapat diabaikan. "Kami akan mencintaimu (Muslim--Red) dan kami akan berdiri bersamamu,” kata dia dilansir dalam canadianliving.com.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement