REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengunjung Masjid Camii Tokyo tidak selalu umat Muslim. Pemeluk keyakinan lain pun diizinkan masuk ke sini. Non-Muslim yang mengunjungi masjid ini biasanya adalah mereka yang ingin mencari ketenangan sejenak di sela-sela aktivitas padat atau para mahasiswa yang ingin mencari informasi tentang Islam.
Imam Masjid Tokyo Camii, Nurullah Ayaz, menyampaikan langkah ini agar orang Jepang merasa nyaman, terutama orang di luar Jepang yang menyempatkan berkunjung ke Tokyo Camii. Untuk menunjang kenyamanan tamu, pihak masjid menyediakan fasilitas lobi yang nyaman, lengkap dengan sofa yang empuk.
Meski bebas dikunjungi non-Muslim, peraturan yang sudah ditetapkan harus dipatuhi. Misalnya, para pengunjung wanita diwajibkan memakai penutup kepala atau kerudung yang telah disediakan pengutus masjid.
Satu lagi hal yang menarik dari masjid ini adalah pelaksanaan khutbah Jumat dilakukan dengan tiga bahasa, yaitu bahasa Turki, Jepang, dan Inggris.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
