REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gaya arsitek Persia sangat terlihat di Masjid al-Wasl, Dubai, Uni Emirat Arab. Masjid yang semula bernama Imam Husein ini adalah "permata tersembunyi" di Uni Emirat Arab. Tempat sujud tersebut merupakan keindahan yang menghiasi kemegahan Dubai. Tak jauh dari masjid ini terdapat Jumeirah yang menaranya menjulang tinggi menantang langit.
Al-Wasl memiliki struktur rancangan bangunan rumit yang mencerminkan gaya arsitektur Persia. Bertentangan dengan kebanyakan masjid Dubai lainnya yang memiliki eksterior polos dan sederhana, pusat keislaman ini memiliki dinding luar yang sangat dekoratif, lengkap dengan kaligrafi.
Tepat di dinding depan bagian atas tertulis kaligrafi nama masjid sebelum bernama Masjid Iran. Karakteristik mencolok dari dinding luarnya adalah ubin warna biru yang dihiasi dengan motif bunga melengkung dengan aneka warna, seperti merah, hijau, kuning, dan putih.
Terletak di Jalan al-Wasl, sebelah Rumah Sakit Iran, di Jumeirah, Masjid al-Wasl berdiri di atas lahan seluas 2.500 meter persegi. Dibangun dengan dukungan Bulan Sabit Merah Iran, masjid ini terdiri atas beberapa ruang interior yang dilengkapi kantor dan ruang tamu, sangat cocok untuk berbagai pertemuan dan perjamuan.
Bangunan ini juga mencakup sebuah perpustakaan yang menyediakan sekitar 14 ribu buku. Semuanya berkaitan dengan berbagai topik dan bahasa, termasuk Arab, Inggris, Urdu, dan Persia. Selain untuk tempat ibadah, masjid ini juga menjadi tempat pe nyelenggaraan berbagai kegiatan keagamaan dan budaya. Ini merupakan simbol aktivitas keagamaan.Tak hanya untuk muamalah kepada Allah, tetapi juga sosialisasi kemasyarakatan. Al-Wasl menjadi cerminan hubungan vertikal sekaligus horizontal manusia.
Keindahan seni yang terlihat dari kaligrafi dan gambar abstrak di tembok masjid ini sungguh menenangkan hati. Mata yang menatap karya seni itu menghadirkan kekaguman dan kesadaran akan keindahan Ilahi terpancar dalam setiap ayat yang tertulis di tembok masjid.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
