Selasa 24 Oct 2017 17:00 WIB

Baghdad, Simbol Kemajuan Sejarah Desain Perkotaan

Rep: c62/ Red: Agung Sasongko
Kota Baghdad pada masa Abbasiyah berbentuk bundar.
Foto: bbc.co.uk
Kota Baghdad pada masa Abbasiyah berbentuk bundar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kelahiran kota Baghdad, Irak, dianggap sebagai tonggak munculnya peradaban dunia. Hal ini tentu tak terlepas dari pembangunan kota ini oleh Khalifah Dinasti Abbasiyah, al-Mansur, pada 762 Masehi. Sebelum disebut Baghdad, kota bersejarah ini dikenal dengan nama Kota Lingkar.

Berdirinya Kota Lingkar merupakan simbol kemajuan dalam sejarah desain perkotaan. Kota yang berbentuk seperti labirin bundar itu pun segera menjadi kiblat dari peradaban dan kebudayaan dunia pada masanya. 

Al-Mansur adalah tokoh yang berada di balik pembangunan Kota Lingkar ini. Banyak penelitian menyebut al-Mansur sempat menyusuri tepian Sungai Tigris untuk menemukan lokasi yang pas dan strategis untuk membangun kotanya. Menurut sejarawan dan pakar geografi Arab abad kesembilan sekaligus penulis buku The Book of Countries, Yaqubi, al-Mansur akhirnya memilih daerah tepi Sungai Tigris yang berdekatan dengan Efrat sebagai lokasi pembangunan Kota Lingkar. 

Lokasi itu dipilih karena berpotensi menjadikan Kota Lingkar sebagai persimpangan dunia. Setelah lokasi didapatkan, al-Mansur mulai berpikir tentang bentuk yang akan ditampilkan pada kota ini. Akhirnya ia memilih bentuk lingkaran sempurna.

Menurut Yaqubi, dipilihnya lingkaran sebagai bentuk kota memiliki makna tersendiri. Ia mengungkapkan, al-Mansur memang mengagumi dan telah mempelajari ajaran geometris Euclid. "Bentuk lingkaran merupakan penghargaan darinya untuk ajaran tersebut," ucapnya, seperti dilansir The Guardian, belum lama ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement