Jumat 20 Oct 2017 18:30 WIB

Jejak Mimar Sinan dan Renaisans Italia

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Agung Sasongko
  Karya terbesar Sinan adalah Masjid Sultan Sulaiman di Istanbul yang dibangun selama tujuh tahun (1550-1557).
Foto: EPA EFE
Karya terbesar Sinan adalah Masjid Sultan Sulaiman di Istanbul yang dibangun selama tujuh tahun (1550-1557).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Dalam sebuah program yang dipandu oleh Jonathan Glancey, koresponden arsitektur Guardian, dan disiarkan di Radio BBC 3 pada Ahad  tanggal 14 Februari 2010, karya dan pengaruh arsitek Ottoman besar Mimar Sinan (sekitar 1490-1588) disorot, melalui deskripsi dari bangunan megah di Istanbul dan pengaruhnya terhadap arsitektur Renaissance Italia.

Ahli arsitektur dan desain Jonathan Glancey menjelaskan, sejauh mana Kekaisaran Ottoman yang besar mempengaruhi seluruh Eropa masih dapat dilihat dari bangunan yang ditinggalkannya.

Berkeliling di seluruh Istanbul, dia mengagumi karya konstruksi yang tak terhitung jumlahnya dan bertanya-tanya apakah pembangunan seperti wilayah ini berhenti disini, atau akan sampai ke Balkan, Yunani dan Italia?

Hubungan ini mudah dibuat ketika seseorang mengingat pengaruh arsitektur Ottoman, terutama yang dilakukan oleh Sinan pada abad ke-16 di Renaisans Italia. Sinan adalah seorang kontemporer dari Michelangelo dan Andrea Palladio, dua arsitek Italia paling berpengaruh, dan jejak-jejak desainnya dapat ditemukan dalam beberapa karya mereka.

 

Namun saat ini dia tidak banyak dikenal di Barat. Sinan tidak hanya membentuk beberapa bangunan terbaik di dunia, seperti Masjid Suleymaniye di Istanbul dan Masjid Selimiye di Edirne, karyanya juga mempengaruhi arsitek Renaisans Italia yang paling ambisius, begitupun sebaliknya karya arsitek Renaisans Italia itu juga mempengaruhinya.

Selain berbagai hubungan dalam politik, budaya dan perdagangan antara Kekaisaran Ottoman dan Eropa Renaisans, para ilmuwan telah mendokumentasikan pengaruh arsitektural bersama yang ada di antara kedua kekuatan zaman modern awal ini.

Kubah Michelangelo di Roma, pastinya dipengaruhi oleh masjid-masjid Sinan yang gagah di Istanbul. Sama halnya dengan kemungkinan Sinan telah melihat desain orang Italia.

Juara dan pelindung Palladio,Marcantonio Barbaro, selama enam tahun menjadi duta besar Venesia untuk Istanbul. Sangat mungkin dia membuat semacam hubungan antara Sinan dan Palladio, arsitek Gereja St Giorgio Maggiore yang megah di Venesia.

Hubungan ini telah dilacak oleh beberapa riset beasiswa baru-baru ini dan beberapa terbitan jurnal yang telah menunjukkan banyak aspek kehadiran dan dampak "Islam" dalam budaya, seni dan arsitektur Venesia pada khususnya, dan Italia, pada umumnya, di Abad Pertengahan dan periode modern awal. Karya-karya ini memberikan konteks dan latar belakang kemungkinan dampak yang mungkin dimiliki arsitektur Sinan terhadap Renaisans Italia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement