Jumat 23 Sep 2016 16:00 WIB

Ini Ciri Khas Masjid Cheng Ho Sriwijaya

Rep: Maspriel Aries/ Red: Agung Sasongko
Masjid Cheng Ho, Sriwijaya
Foto: Antara
Masjid Cheng Ho, Sriwijaya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Cheng Ho Sriwijaya yang peletakan batu pertama pembangunannya dimulai 2005 dan baru pada Agustus 2008 digunakan untuk shalat Jumat pertama, selain bagian utama yang bisa menampung jamaah pria dan wanita, pada bagian lantai dua dan teras masjid di sebelah utara dan selatan juga dapat digunakan untuk shalat.

Masjid Muhammad Cheng Ho Sriwijaya yang didesain arsitek Husni Thamrin, dari luar terlihat dominan dengan garis lengkung atau setengah lingkaran. Namun, interiornya justru menegaskan tarikan garis-garis simteris yang lurus. Pada bagian mihrab imam yang kerap didominasi garis lengkung, di masjid ini justru berbentuk simetris.

(Baca: Pesona Masjid Cheng Ho Sriwijaya)

Untuk mimbar yang berada di bagian mihrab terbuat dari kayu ukiran menurut Ahmad Affandi desain dan pembuatannya dipesan dari Pulau Jawa dengan pilihan kayu yang terbaik. Ukiran pada mimbar ini mencerminkan sentuhan Indonesia karena memang tidak ada bentuk khas dari daerah tertentu.

Ahmad Affandi mengungkapkan, Masjid Muhammad Cheng Ho Sriwijaya berbeda dengan Masjid Cheng Ho lainnya di Indonesia. Jika di Masjid Cheng Ho Surabaya nyaris tidak ditemukan desain atau sentuhan lokal maka berbeda dengan Masjid Cheng Ho yang berdiri di ibu kota Provinsi Sumsel.

(Baca Juga: Arsitektur Masjid Cheng Ho Sriwijaya Padukan Tiga Budaya)

“Masjid Cheng Ho Sriwijaya kami desain dengan perpaduan akulturasi Tiongkok, Timur Tengah atau Arab dan tentunya desain lokal Palembang. Ini yang membuat masjid ini kaya dengan sentuhan keindahan yang tentu bernuansa Islami,” kata Ketua PITI Sumsel.

Di kompleks Masjid Cheng Ho Sriwijaya juga berdiri sebuah rumah tahfizh dan taman pendidikan Alquran. Di rumah tahfizh tersebut menjadi tempat tinggal imam masjid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement