Selasa 29 Aug 2017 18:00 WIB

Masjid-Masjid Bersejarah di Yerusalem

Rep: Nashih Nasrullah/ Red: Agung Sasongko
Yerusalem
Yerusalem

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Tak hanya Masjid al-Aqsha, Yerusalem mewariskan banyak masjid bersejarah. Pembangunan masjid di Palestina secara umum mulai digalakkan oleh khalifah Umar bin Khattab pascapenaklukan kota suci tiga agama samawi tersebut pada 15 H/636 M. Masjid mulai berdiri di sejumlah kota, di antaranya, Caesarea, Sebastia, Jaffa, dan Ajnadayn. 

Meski bentuk dan struktur bangunan masjid pada masa itu masih sangat sederhana, layaknya Masjid Nabawi di Madinah yang hanya berupa dinding batu bata biasa dan beratapkan pelepah kurma.

Pada dekade berikutnya, dinasti Islam yang berkuasa mengintensifkan pembangunan masjid atau sekadar merenovasi yang sudah ada. Masjid-masjid tersebut pun difungsikan sebagai pusat aktivitas keagamaan, sosial, dan pendidikan, bahkan kenegaraan. Berikut ini masjid-masjid bersejarah di Yerusalem:   

Masjid Umar

Menurut pendapat yang kuat, masjid yang didirikan oleh khalifah Umar bin Khatab pada 15 H/636 M terletak di lokasi Masjid al-Aqsha berdiri sekarang. Ketika itu, bangunannya masih sederhana berdindingkan kayu dan beratapkan akar pepohonan.

Masjid tersebut adalah simbol toleransi yang sangat luar biasa. Ketika Palestina berhasil ditaklukkan Umar, patriark Yerusalem Uskup Agung Sophronius menawarkan kepada Umar mendirikan shalat di Gereja al-Qiyamah, tetapi tawaran tersebut ditolak agar tak muncul anggapan bahwa gereja tersebut milik Muslim. Umar pun memilih shalat di lokasi lain dan tercetuslah Perjanjian Umar (al-'Ahd al-Umariyah) .     

 

Jami' Qal'ah (Benteng)

Miris, masjid yang dibangun oleh Sultan al-Nashir Muhammad bin Qalawun, salah satu penguasa Dinasti Mamluk ini pada 1310 M, kini diubah menjadi Museum Benteng Dawud oleh Zionis Israel setelah berhasil direbut dari rakyat Palestina pada Perang 1967.

Lokasi situs bersejarah ini terletak di dalam benteng kawasan kampung lama, Yerusalem, di Perempatan Armenia. Masjid ini menjadi saksi sejarah penting kejayaan dinasti Islam di Palestina. Pada 1532, Pemerintah Ottoman merenovasi masjid ini dan menambahkan menara azan. Dan kini, suara azan tak lagi menggema melewati celah-celah menara tersebut.     

Jami' an-Nisa'

Bangunan yang berada di dalam Masjid al-Aqsha ini diperuntukkan sebagai lokasi shalat para Muslimah. Ukurannya cukup luas, terdiri atas tiga bangunan utama. Sebelah barat daya adalah meseum, bagian timur kantor pengurus masjid, dan di tengah-tengah persis adalah tempat shalat.

Semula, bangunan ini dibangun oleh Pasukan Salib dan difungsikan untuk kandang kuda, namun oleh Shalahudin al-Ayubi, kandang kuda tersebut disulap menjadi tempat shalat perempuan. Masjid ini kini terancam punah akibat proyek penggalian terowongan besar-besaran oleh Zionis Israel di sisi selatan masjid. Penggalian itu kini telah merangsek ke fondasi-fondasi masjid. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement