Senin 28 Aug 2017 14:31 WIB

Azan Kembali Berkumandang di Albania

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Agung Sasongko
Muslim Albania
Foto: Antara
Muslim Albania

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Setelah berkuasa lebih dari empat dekade lamanya, rezim komunis di Albania pun akhirnya runtuh pada 1992. Masyarakat Muslim di negeri itu kembali memperoleh kebebasan dalam menjalankan ajaran agama.

"Alunan suara azan pun kembali menggema dari Masjid Ethem Bey yang berada di pusat ibu kota Tirana untuk pertama kalinya, setelah 24 tahun dilarang oleh pemerintah," tulis wartawan Larry Luxner dalam artikelnya "Albania's Islamic Rebirth" yang diterbitkan AramcoWorld.

Editor BBC Amerika Utara, Mark Mardell, yang pernah melakukan perjalanan ke Tirana beberapa tahun lalu menuturkan, karakteristik kaum Mus limin Albania hari ini memiliki perbedaan cukup mencolok dibandingkan dengan negara-negara Islam di belahan dunia lainnya.

 

"Mekipun, saya dapat mendengarkan suara azan di kota ini, budaya Eropa tampaknya lebih menonjol di Albania. Tidak ada jilbab yang terlihat di sini, apalagi burka," ujarnya.

Pertumbuhan Islam di Albania mengalami peningkatan cukup menggembirakan dalam dua dekade terakhir. Pada 1990 populasi Muslim Albania masih berjumlah 2,3 juta jiwa atau sekitar 70 persen dari total penduduk. Hari ini, angka tersebut meningkat menjadi 2,6 juta jiwa (82,1 persen). Pew Research Center memprediksikan, jumlah penganut agama Islam di Albania bakal terus meningkat pada 2030 mendatang men jadi 2,84 juta jiwa atau 83,2 persen dari total penduduk negara itu.

Ketika masih berkuasa dulu, pemimpin diktator komunis Enver Hoxha pernah menyatakan Albania sebagai satu-satunya negara yang tidak beragama di dunia. Namun, hari ini, Albania menjadi satu-satunya negara Eropa yang terdaftar sebagai anggota Organi sasi Kerja sama Islam (OKI).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement