Kamis 24 Aug 2017 17:19 WIB

Muslim Thailand Gusar dengan Konflik Berkepanjangan

Muslim Thailand.
Foto: Reuters/Sukree Sukplang
Muslim Thailand.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Belakangan, muncul upaya-upaya yang mencerahkan dari sejumlah kalangan pemuda dan mahasiswa Muslim Thailand. Mereka rupanya gusar dengan konflik berkepanjangan yang telah berlangsung ratusan tahun.

Para mahasiswa yang aktif menggelar pertemuan untuk membahas masalah-masalah kebangsaan itu, mendesak kedua belah pihak untuk  segera merentangkan tali perdamaian. Dalam wawancara dengan Reuters, salah seorang dari mahasiswa itu mengatakan, mereka kerap melakukan pertemuan di sebuah universitas di wilayah, selatan yakni Provinsi Pattani.

Desakan para mahasiswa ini mendapat dukungan dari Wali Kota Yala Pongsak Yingcharoen. Pongsak yang berbicara atas nama warganya menegaskan, rakyat Thailand sangat tidak menyukai konflik yang berujung kepada aksi kekerasan. "Mereka (para mahasiswa) berharap, warga memahami supaya proses perdamaian ini segera terwujud," katanya, seperti dilansir onislam.net.

 

Sedangkan, sejumlah pengamat melihat adanya indikasi Pemerintah Thailand berniat mengakhiri ketegangan dengan Muslim Melayu. Meski selama ini mereka menganggap tabu untuk mengakui wilayah selatan sebagai daerah yang memiliki otonomi khusus, kini mulai ada perubahan. Pemerintah menyadari, upaya pemaksaan, diskriminasi dan penindasan yang dilakukan selama ini terbukti tidak membuahkan hasil yang menguntungkan kedua belah pihak.

"Kata otonomi menjadi kata yang tabu buat pemerintah, tapi sekarang mereka mau mendiskusikannya secara terbuka," kata pengamat dari Asia Foundation, Thomas Park.

Disarikan dari Pusat Data Republika

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement