Selasa 15 Aug 2017 05:37 WIB

Ekspedisi Militer Benua Afrika

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Agung Sasongko
Peradaban Islam di Afrika Barat.
Foto: Onislam.net
Peradaban Islam di Afrika Barat.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Militer dan transportasi menjadi penyebab banyaknya teknologi inovatif baru di zaman kuno. Benua Afrika, kecuali Afrika Utara, tam paknya tidak memiliki ekonomi yang didasar kan pada ekspedisi militer, tapi ada beberapa contoh yang terbukti telah memainkan peran historis penting.

Sebagai hasil dari Perang Punis (264 SM sam pai 146 SM) antara Kartago dan Romawi, teknologi militer menjadi bagian penting dari budaya Afrika Utara. Kartago terkenal dengan Angkatan Laut Militer dan pembangunan kapal pe rangnya untuk melawan orang-orang Romawi.

Perahu dengan layar juga digunakan oleh kaum Nubia untuk perdagangan di sepanjang Sungai Nil. Connah menyebutkan, ada sebuah kapal berusia 8.000 tahun yang ditemukan di Dufuna, Nigeria Timur Laut. Kapal ini hanya satu dari sedikit bukti arkeologi yang berkaitan dengan militer dan transportasi yang tetap berada di Pantai Afrika Timur. Ini berasal dari sumber informasi seperti Periplus Laut Ery thraean (60 M) dan catatan sejarah lainnya.

Meski demikian, sejumlah informasi meng arah pada bukti adanya pelaut di wilayah ini. Pe rahu kayu dengan layar kusut pernah dise but kan oleh orang-orang Portugis yang berlalulalang di sana. Perahu semacam itu juga digam barkan di dinding rumah dan masjid-masjid.

Ini menunjukkan pentingnya moda transportasi tersebut bagi penduduk setempat. Tidak hanya orang Afrika Timur yang mahir membuat kapal, mereka tampaknya juga memiliki pemahaman yang baik tentang navigasi maupun pelayaran.

"Ada bukti kontak mereka dengan Mada gaskar, Kepulauan Komoro, Asia Selatan, dan Tenggara,'' demikian isi buku

African Civilisations: an Archaeological Perspective karya Graham Connah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement