Jumat 26 May 2017 15:21 WIB

Dakwah Islam Mulai Menggeliat di Auckland

Pemuda Muslim Selandia Baru
Foto: newswire
Pemuda Muslim Selandia Baru

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masuknya Islam ke Auckland sama halnya sejarah Islam di Selandia Baru. Auckland menjadi titik mula dakwah Islam hingga tersebar ke seluruh penjuru negara Pasifik Selatan tersebut.

Pada 1874 Muslimin pertama menginjak tanah Selandia Baru. Mereka merupakan keturunan Cina yang bermaksud membuka bisnis pertambangan.

Namun, tak lama mereka kembali ke Cina karena industri tambang yang merosot. Tak satu pun dari mereka yang tinggal di Selandia Baru.

 

Baru kemudian pada 1907, seorang Muslim India, Ismail Bhikoo, datang ke Selandia Baru. Ia kemudian bersama anak-anak dan Muslimin lainnya datang pada 1930-an, lalu menetap di Auckland.

Saat itulah, permukiman Islam mulai eksis di negara tetangga Australia tersebut. Jumlah mereka semakin banyak hingga membentuk asosiasi bernama New Zealand Muslim Association (NZMA).

Sebagai pusat ibadah dan dakwah, mereka pun membangun Islamic Center di Jlana Hargrave Auckland pada 1957. Sejak itu, dakwah mulai menggeliat.

Kawasan lain di Selandia Baru pun berangsur ikut membentuk komunitas Muslim. Penggiat dakwah di era 1950 hingga 1960-an kala itu bukan hanya Muslimin Fiji, melainkan juga terdapat dari Albania, Kosovo, dan Bosnia.

 

Saat ini, Auckland telah memiliki sedikitnya lima masjid dan Islamic Center. Jumlah tersebut belum termasuk masjid kecil dan masjid yang berada di fasilitas umum, seperti bandara dan universitas.

Masjid terbesar berada di kawasan Ranui. Selain itu, masjid berada di Bandara Auckland bagian terminal internasional, terdapat pula masjid di Universitas Auckland. Adapun Islamic Center memberikan fasilitas pelajaran agama bagi Musliminn di sana.

Beragam kegiatan juga sering kali dihelat dari kompetisi qiraah, pelajaran hafidzul Quran, hingga konferensi Islam. Muslimin Auckland bahkan memiliki program dakwah yang dikelola oleh sebuah pusat dakwah, Auckland Resource Centre Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement