Selasa 23 May 2017 05:43 WIB

Muslim Swaziland Jalani Keyakinan Secara Bebas

Masjid Baitul Hadi, Swaziland.
Foto: Wikipedia
Masjid Baitul Hadi, Swaziland.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Swaziland. Pernahkah Anda mendengar nama negara yang terletak di selatan Benua Afrika ini? Negara yang berbentuk ke rajaan ini memang kurang akrab terdengar di telinga. Maklum saja, Kerajaan Swaziland adalah sebuah negara kecil yang tak berpantai dan letaknya terkurung di antara Afrika Selatan di sebelah barat dan Mozambik di bagian timur.

Jumlah warga negara Swaziland hanya sekitar 1 juta jiwa. Wilayah Swaziland membentang sekitar 200 kilometer dari utara ke selatan dan hanya berjarak 130 kilometer dari timur ke barat. Populasi ke rajaan yang dipimpin oleh Raja Mswati III itu hanya separuh dari total penduduk sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat.

 

Swaziland dikaruniai pemandangan alam yang beragam, dari pegunungan di sepanjang perbatasan Mozambik hingga sabana di sebelah timur dan hutan hujan di barat laut. Beberapa sungai mengaliri negara ini, misalnya, Sungai Lusutfu. Swaziland beribu kota Mbabane inilah kota terbesar di negara itu dengan penduduk mencapai 50 ribu jiwa.

Kerajaan Swaziland terdiri atas empat distrik, yakni Hhohho, Lubombo, Manzini, dan Shishelweni. Mayoritas penduduk negara itu berasal dari suku Swazi. Selain itu, berasal dari suku Zulu, bangsa Eropa, dan pengungsi dari Mozambik. Bahasa Swati dan Inggris merupakan bahasa resmi negara itu. Kristen menjadi agama utama di kerajaan itu.

Menurut data pada islamicweb.com, Swaziland adalah rumah bagi 99.873 umat Muslim atau sekitar 10 persen dari total populasi. Data yang sama juga diungkapkan oleh Encyclopedia of the Nations. Umat Islam, menurut Encyclopedia of the Nations yang berjumlah 10 persen dari populasi Swaziland, umumnya tinggal di wilayah perkotaan.

Konstitusi Swaziland tak secara khusus menjamin kebebasan beragama. Namun, pemerintahan menghormati kebebasan beragama. Hubungan antara agama pun damai, ungkap Encyclopedia of the Nations. Organisasi Islam Swaziland dalam laman resminya swaziland-islam.org.sz, mengungkapkan, umat Islam di negara itu memiliki kebebasan untuk menjalankan ibadah.

Alhamdulillah, kami bisa menjalankan keyakinan kami secara bebas di negara ini, ujar Usman Mansur, presiden organisasi Islam Swaziland. Menurut dia, saat ini, pelajaran tentang agama Islam sangat penting untuk masuk dalam kurikulum sekolahsekolah di Kerajaan Swaziland.

Untuk mempelajari Islam, kata dia, sekolah-sekolah biasa mengirimkan pelajarnya untuk ke Masjid Ezulwini yang berjarak 15 kilometer dari Mbabane, ibu kota Swaziland. Menurut Usman, saat ini, di Mbabane terdapat 1.200 pemeluk agama Islam.

Disarikan dari Pusat Data Republika

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement