Senin 15 May 2017 13:22 WIB

Doa Nabi Adam AS dan Syekh Abdul Qadir al-Jailani di Bulan Sya’ban

Jamaah mengikuti Dzikir dan Sholawat Untuk Negeri di Masjid Agung At-Tien, Jakarta,Sabtu(11/3)
Foto: Republika/Prayogi
Jamaah mengikuti Dzikir dan Sholawat Untuk Negeri di Masjid Agung At-Tien, Jakarta,Sabtu(11/3)

REPUBLIKA.CO.ID, Pertengahan Sya’ban memang sudah berlalu. Namun, bukan berarti keutamaan bulan kedelapan dalam sistem kalender Hijriyah ini lewat begitu saja. Salah satu cara memaksimalkan keistimewaan tersebut adalah dengan bermunajat kepada Allah SWT.

Nah, Sayyyid Muhammad bin ‘Alawi bin Abbas al-Maliki al-Hasani al-Makky dalam kitabnya Madza fi Sya’ban memberikan contoh-contoh doa dari para nabi dan orang saleh yang bisa dibaca di bulan ini. 

Misalnya saja, doa yang diriwayatkan dari Nabi Adam As dan Syekh Abdul Qadir al-Jailani. Untuk doa Nabi Adam AS Sayyid Muhammad mengutip riwayat dari Abu Barazah. 

Dalam riwayat itu disebutkan bahwa ketika Nabi Adam turun ke bumi, dia langsung melakukan thawaf di Ka’bah selama tujuh hari berturut-turut lalu berdoa di lokasi yang kini tepat berada di belakang makam Ibrahim. 

 

Kemudian dia berdoa kepada Allah SWT, ”Allahumma innaka ta’lam sirri wa ‘alaniyati faqbal ma’dzirati, wa ta’lam hajati fa’thini su’li, wa ta’lam ma fi nafsi faghfirli dzanbi..Allahumma as’aluka imanan yubasyiru qalbi wa yaqinan shadiqan hatta hatta a’lam annahu la yushbuni illa ma katabta li waraddhini biqadha’ika.” 

Usai berdoa, lalu Allah menurunkan wahyu kepada Adam, ”Wahai Adam, engkau berdoa dengan untaian doa yang Aku akan kabulkan dan tidaklah satu pun dari keturunanmu yang berdoa dengan itu, kecuali Aku akan kabulkan, Aku ampuni dosanya, Aku hilangkan kesulitan dan kesedihannya, dan dunia akan menghampirinya, meski ia tidak menginginkannya.”

Sementara untuk doa dari Syekh Abdul Qadir al-Jailaini, Sayyid Muhammad mengitup sebuah nukilan yang disandarkan kepada tokoh berpengaruh abad ke-12 sebagai berikut: 

“Allahumma idza ithala’ta lailatannashifi Sya’ban ‘ala khaliqika, fa’ud ‘alaina bimannika wa ‘itqika, wa qaddir lana min fahdlika wasi’a rizqika, waj’al fiha mimman yaqumu biba’dhi haqqika. Allahumma man qadhaita fiha biwatifih, faqdhi ma’a dzalika lahu rahmataka, wa man qaddarta lahu thula hayatihi, faj’al lahu ma’a dzalika ni’mataka, wa ballighna ma la tablighul amaala ilaihi.  

Ya khaira man waqafatil aqdaamu baina yadaihi ya Rabbal ‘alamina birahmatika ya arhamarrahimina, wa shallallahu ‘ala sayyidana Muhammadin khairi khalqihi wa ‘ala alihi wa ashabihi ajma’ina.”

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement