Sabtu 01 Apr 2017 19:00 WIB

Nasyid Berperan pada Penyebaran Islam di Indonesia

Kelompok Nasyid Snada meraih Lifetime Achievement Award dalam acara Nasyid Golden Memories yang digelar di Padepokan Seni Mayang Sunda, Bandung akhir pekan lalu.
Foto: dok.Istimewa
Kelompok Nasyid Snada meraih Lifetime Achievement Award dalam acara Nasyid Golden Memories yang digelar di Padepokan Seni Mayang Sunda, Bandung akhir pekan lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Seni dan Budaya Majelis Ulama Indonesia (MUI) Habiburrahman el-Shirazy menilai nasyid pasti mengalami perkembangan dari zaman ke zaman. Menurut dia, perbedaan lokalitas merupakan hal yang membedakan nasyid di setiap waktu.

Begitupun dengan nasyid yang berkembang di Indonesia. Kang Abik menuturkan, tentang awal mula berkembangnya nasyid di Indonesia. Jika memandang nasyid dengan makna luas, yaitu bernyanyi, kegiatan tersebut sudah ada sebelum Islam masuk ke Nusantara.

Kemudian, nilai-nilai Islam diselipkan dalam setiap nyanyian ketika agama tersebut mulai masuk. Lafaz yang bernapaskan Islam dinyanyikan oleh orang Indonesia. Wali Songo juga menggunakan syair yang dinyanyikan dalam menyebarkan agama Islam.

"Itu berkembang sampai zaman sekarang yang kemudian bernyanyinya ada yang teman-teman secara definitif disebut nasyid. Tapi, orang bernyanyi, ada yang dikasih musik ada yang tidak," kata dia menjelaskan.

Kang Abik menjelaskan, nasyid mempunyai pengaruh dalam perjalanan penyebaran agama Islam di Indonesia. Menurut dia, nasyid merupakan alat untuk syiar Islam bagi para da'i. Namun, nasyid saat ini harus lebih berinovasi agar tidak ditinggalkan oleh masyarakat.

Hal tersebut karena semakin berkembangnya teknologi dan banyaknya ragam jenis musik religi. Kelompok nasyid pun harus lebih kreatif untuk memenuhi tuntutan zaman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement