Selasa 21 Feb 2017 07:20 WIB

Syair Rasulullah dan Wajah Gembira Umat Islam

Rasulullah
Foto: fold3.com
Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para sahabat pun kerap meminta bantuan dari Rasulullah SAW untuk memecahkan bebatuan yang besar guna membangun parit di Madinah. Rasulullah SAW lalu mengambil cangkulnya dan membantu memecahkan batu-batuan yang besar itu. Untuk memberi semangat bagi para sahabat, Nabi SAW tetap mengerjakan pekerjaan berat itu dengan riang gembira.

Rasulullah SAW menggali parit dan memecahkan bebatuan yang besar sambil melantunkan syair: Ya Allah, kalau bukan karena Engkau, kami tak kenal hidayah… Tak kenal sedekah dan tak kenal shalat. Ya Allah, limpahkanlah ketabahan dan ketenangan. Mantapkan kaki dan tekad menghadapi lawan. Komplotan musuh siap menyerang kita membawa bencana. Namun, kita tak rela terhadap fitnah.

Sedangkan, menurut Dr Akram Dhiya Al-Umuri dalam Shahih Sirah Nabawiyah, kaum Muslimin juga menunjukkan wajah-wajah gembira di tengah pekerjaan yang sebenarnya berat. Untuk menghilangkan rasa lelah, mereka bersenandung: Kamilah yang telah membaiat Muhammad. Di atas Islam selama hayat masih dikandung badan.

Rasulullah SAW menjawab syair yang dilantunkan para sahabat itu dengan sabdanya, Ya Allah tak sesungguhnya tidak ada kebaikan kecuali kebaikan akhirat, maka berkatilah kaum Anshar dan Muhajirin. (Shahih Bukhari)

Kerja keras Rasulullah  SAW yang turut serta menggali parit telah membuat semangat  para sahabat meningkat. Sehingga, pembuatan parit yang begitu panjang dan lebar itu dapat dilakukan dengan begitu cepat. Sehingga, umat Islam dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi pasukan tentara musuh yang akan menyerang.

Menurut Dr Syauqi, bekas parit yang dibuat umat Islam untuk menghadapi pertempuran Khandaq itu di bagian selatan sudah hilang. Kini, didekatnya terdapat Masjid al-Fath. Khandaq telah menjadi saksi keteguhan iman umat Muslim pada zaman itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement