Kamis 16 Feb 2017 17:15 WIB

Cara Tepat Memahami Alquran

Rep: Syahruddin el-Fikri/ Red: Agung Sasongko
Alquran
Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hal serupa juga terjadi pada Ibnu Abbas yang tidak tahu arti ma fatir as-samawat (yang telah menciptakan langit) sampai datang dua orang yang sedang bertengkar soal sumur. Yang satu mengatakan, ana fatartuha (aku yang membuat sumur itu). Yang lainnya berkata, ana ibtada'tuha (aku yang memulai sumur itu). Dari pertengkaran tersebut, diketahui makna fatartu adalah ibtada'tu (menciptakan).

Pada masa ini, terdapat sepuluh orang dari sahabat Rasulullah SAW yang dipandang terkemuka dalam bidang Alquran. Mereka adalah Abu Bakar as-Siddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Ibnu Masud, Ibnu Abbas, Ubay bin Ka'b, Zaid bin Tsabit, Abu Musa al-Asy'ari, dan Abdullah bin Zubair.

Dari jajaran Khulafa ar-Rasyidin, yang paling banyak memberikan penjelasan makna Alquran adalah Ali bin Abi Thalib. Mengenai ini, Ibnu Abbas pernah berkata, ''Tafsir Alquran yang aku miliki adalah dari Ali bin Abi Thalib.''

Namun, yang paling tepat untuk dijuluki 'penafsir Alquran' adalah Ibnu Abbas. Rasulullah SAW secara khusus pernah mendoakannya. ''Ya Tuhan, jadikanlah ia seorang fakih dalam bidang agama dan ajarkanlah takwil.'' Nabi SAW juga menyebut Ibnu Abbas sebagai turjuman Alquran (penerjemah Alquran).

Selain sepuluh orang ini, terdapat pula beberapa nama sahabat lainnya yang dikenal sebagai mufasir, yaitu Abu Hurairah, Anas bin Malik, Abdullah bin Umar, Jabir bin Abdullah, dan Aisyah binti Abu Bakar as-Siddiq.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement