Rabu 18 Jan 2017 07:26 WIB

Mesir Kembalikan Ratusan Peti Kuno ke Tempat Asal

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Agus Yulianto
Peti mati Mesir kuno, salah satu koleksi di Museum Fitzwilliam.
Foto: Museum Fitzwilliam
Peti mati Mesir kuno, salah satu koleksi di Museum Fitzwilliam.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Mesir akan mengembalikan ratusan peti mati berusia ribuan tahun ke tempat asal masing-masing. Rencana itu merupakan bagian dari proyek konservasi AS-Mesir untuk melestarikan dan mendokumentasikan salah satu peradaban tertua di dunia.

Upaya konservasi yang didanai oleh dana hibah dari AS, itu akan mengembalikan lebih dari 600 peti mati kayu kuno ke berbagai daerah. Saat ini, peti-peti itu disimpan di Museum Mesir, di Kairo.

"Belum ada proyek lain seperti ini di seluruh dunia, dengan mengembalikan dan mendokumentasikan peti mati," ujar Kepala Departemen Restorasi Museum Mesir, Moamen Othman, dikutip The Guardian.

Mesir mendapatkan dana hibah konservasi sebesar 130 ribu dolar AS atau Rp 1.69 juta dari AS pada Desember 2015. Proyek ini merupakan bagian dari perjanjian yang ditandatangani AS-Mesir, untuk membatasi perdagangan gelap warisan budaya negara.

Pencurian barang antik semakin marak di Mesir. Barang-barang itu banyak diambil dari museum, masjid, fasilitas penyimpanan, dan bahkan dari situs penggalian ilegal.

Ambassador's Fund For Cultural Preservation (AFCP), program gagasan AS yang didirikan pada 2001, diberi tanggung jawab untuk melakukan konversi terhadap seluruh barang kuno yang telah dicuri, yang tak terhitung jumlahnya. Lembaga itu sebelumnya membantu Mesir melestarikan sebuah makam bersejarah di Kairo.

"Salah satu tujuan utama proyek ini adalah untuk memastikan bahwa konservasi sangat diperlukan agar peti mati tersedia untuk membantu penelitian," ujar Direktur AFCP, Martin Perschler.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement