Sabtu 01 Oct 2016 16:30 WIB

Saudagar Muslim Kerap Kunjungi Kepulauan Komoro

Masjid Jumat atau Masjid Putih di Kota Moroni, Komoro.
Foto: flickriver.com
Masjid Jumat atau Masjid Putih di Kota Moroni, Komoro.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejarah mencatat Islam masuk ke Komoro pada Abad ke-15. Namun, menurut cerita warga setempat, pada 632, setelah mendengar Islam, penduduk pulau dikatakan telah mengirim utusan, seorang navigator bernama Qumralu, ke Makkah. Namun, pada saat ia tiba di sana Nabi Muhammad SAW telah meninggal. Setelah tinggal di Makkah, ia kembali ke Qanbalu dan memimpin konversi bertahap penduduk ke dalam Islam.

(Baca: Komoro, Negeri para Sultan)

Sejarawan al-Masudi menyebutkan, Kepulauan Komoro memegang peranan penting dalam bidang perdagangan. Wilayah itu sering dikunjungi oleh pedagang Muslim dari Persia, Arab, dan pelaut dari Basrah. Mereka mencari karang, vanili, gading, manikmanik, rempah-rempah, serta emas. Mereka juga membawa ajaran Islam ke wilayah di daratan Afrika Timur, termasuk Komoro.

Menurut The International Journal of African Historical Studies (Thomas Spear, 2000), di Komoro berdiri masjid-masjid kecil dan masjid-masjid besar. Meski jauh dari pantai, Komoro terletak di sepanjang Pantai Swahili di Afrika Timur. Itu adalah pusat utama perdagangan dan lokasi penting dalam rute laut antara Kilwa ( outlet untuk emas Zimbabwe) di Mozambik dan Mombasa di Kenya.

Setelah kedatangan Portugis dan runtuhnya kesultanan Afrika Timur, Sultan Oman yang sangat berkuasa, Saif bin Sultan, mulai mengalahkan Belanda dan Portugis. Penggantinya, Said bin Sultan, meningkatkan pengaruh Arab Oman di daerah, terutama ketika wilayah di dekatnya, Zanzibar, berada di bawah kekuasaan Oman. Dari budaya Komoro, terutama arsitektur dan agama, menghambat fitur-fitur yang unik untuk pluralitas daerah.

Pada saat Eropa menunjukkan minat pada Komoro, Muslim tradisional Swahili dan pulau-pulau warisan Afrika mulai meniru perubahan-perubahan yang diperkenalkan oleh kolonisasi Eropa

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement