Selasa 27 Sep 2016 10:47 WIB

Masjid Pedalaman Australia Berusia 200 Tahun Direnovasi

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Agus Yulianto
Rancangan Masjid Bendigo.
Foto: Asosiasi Muslim Bendigo
Rancangan Masjid Bendigo.

REPUBLIKA.CO.ID, BENDIGO -- Masjid Bendigo telah berusia lebih dari 200 tahun dan akan direnovasi. Masjid yang terletak di pedalaman Australia tepatnya di Bendigo, Victoria, dibangun dengan pemikiran banyak pihak.

Dilansir dari abc.net, Selasa (27/9), pembangunan masjid pertama kali dibuat oleh pendiri kota Bendigo. Saat ini, masjid akan direnovasi dengan desain lebih baru. Desain  dibuat oleh Asher Greenwood tetapi dengan mewawancarai umat Islam di Bendigo.

Greenwood dikenal memiliki kemampuan desain yang unik dan khas. "Tidak ada aturan dalam merancang pusat Islam atau masjd, kami meancang sesuai budaya dan iklim disini," ujar Greenwood.

Greenwood berharap, desain masjid tersebut akan membuat kisah perjalanan masjid tersebut ada. Kisah daerah Bendigo memiliki sebuah masjid dan menceritakan warga yang berdatangan ke kota tersebut untuk menetap.

Lebih dari 300 Muslim dari 25 kebangsaan yang berbeda menghubungi ke rumah Bendigo untuk merepresentasikan desain masjid terutama dari Pakistan dan Bangladesh. Masjid yang sebelumnya memuat 375 orang itu, nantinya akan ditambah kapasitasnya hingga 30 persen.

Sisa bangunan rencananya akan dibuat gedung olah raga, ruang komunitas, perpusatakaan dan kafe. "Jadi, nantinya akan ada banyak kegunaan lain yang tidak biasanya ditemui di sebuah masjid di Australia, sehingga ini disebut pusat komunitas," tutur Greenwood.

Australia mengenal masjid pertama kali yaitu masjid yang dibangun di Maree, Australia Selatan. Masjid ini dibangun dari lumpur untuk dinding, kayu dan ranting pohon untuk atapnya.

Pada Masjid Bendigo ini akan banyak lahan terbuka. Berbeda dengan masjid di Melbourne dan masjid pada umumnya. Masjid ini akan meminimalisasi jendela, karena banyak ventilasi terbuka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement