Jumat 23 Sep 2016 18:00 WIB

Gelora Muslim di Bumi Tajik

Muslim Tajikistan
Foto: zimbio.com
Muslim Tajikistan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bumi Tajik. Begitulah Tajikistan, sebuah negara di Asia Tengah, itu biasa disebut. Istilah Tajik muncul pada abad ke-11 masehi.

Saat itu, orang-orang Turki menyebut masyarakat yang berbahasa Persia di wilayah itu dengan sebutan Tajik. Secara bahasa, Tajik juga berarti orang Persia.

Republik Tajikistan terletak di sebuah daratan yang terkurung pegunungan di Asia Tengah. Di bagian selatan berbatasan dengan Afghanistan, di ujung barat bertetangga dengan Uzbekistan, di sebelah utara berdekatan dengan Kyrgystan, dan di ujang timur berdampingan dengan Republik Rakyat Cina (RRC).

Negara yang memproklamasikan kemerdekaan pada 9 September 1991 itu mayoritas penduduknya beragama Islam. Menurut data Pew Research Center, jumlah Muslim di Tajikistan mencapai 5,84 juta jiwa atau sekitar 84,1 persen dari total populasi negara itu.

Namun, menurut data pada laman resmi Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, jumlah pemeluk Islam di Tajikistan mencapai 98 persen. Sebagian besar atau 95 persen Muslim di negara itu bermazhab Sunni, pengikut Imam Hanafi. Sedangkan, tiga persennya adalah Muslim bermazhab Syiah Ismailiyah. Sisanya, pemeluk agama lainnya.

Tajikistan adalah negara sekuler yang menghormati kebebasan beragama. Seperti halnya di Indonesia, dua hari raya besar Islam, yakni Idul Fitri dan Idul Adha, diperingati kaum Muslim di negara itu dan menjadi hari libur nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement