Kamis 25 Aug 2016 15:31 WIB

Petuah Rasulullah untuk Fatimah Az-Zahra

Rep: Nashih Nasrullah/ Red: Agung Sasongko
Rasulullah
Foto: wikipedia
Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petuah Rasulullah kembali mendekati putrinya dan berkata, jika Allah menghendaki, wahai Fatimah, niscaya penggilingan itu berputar dengan sendirinya untukmu. Akan tetapi, Allah menghendaki beberapa kebaikan ditulis untukmu dan kesalahanmu dihapus serta derajatmu diangkat beberapa derajat.

(Baca: Keluh Kesah Putri Rasulullah dan Penggilingan)

Wahai Fatimah, perempuan mana yang menggiling tepung untuk suaminya dan anak-anaknya, Allah akan menuliskan untuknya dari setiap biji gandum yang digilingnya suatu kebaikan dan mengangkatnya satu derajat.

Lanjut Rasulullah, sambil terus menatap wajah Fatimah. Wahai Fatimah, perempuan mana yang berkeringat ketika ia menggiling gandum untuk suaminya, Allah SWT menjadikan antara dirinya dan neraka tujuh buah parit. Wahai Fatimah, lanjut Rasulullah, Perempuan mana yang meminyaki rambut anak-anaknya dan menyisir rambut mereka dan mencuci pakaian mereka, Allah SWT akan mencatatkan baginya ganjaran pahala orang yang memberi makan kepada seribu orang yang lapar dan memberi pakaian kepada seribu orang yang bertelanjang.

Dan sabda Rasulullah, perempuan mana yang menghalangi hajat tetangga-tetangganya, Allah SWT akan menghalanginya dari meminum air Telaga Kautsar pada hari kiamat. Karena itu, kata Rasulullah, dalam hal ini yang lebih utama dari itu semua adalah keridhaan suami terhadap istrinya.

Jikalau suamimu tidak ridha denganmu, tidaklah akan aku doakan kamu. Tidaklah engkau ketahui wahai Fatimah bahwa ridha suami itu daripada Allah SWT dan kemarahannya itu dari kemarahan Allah SWT.

Mendengarkan perkataan ayahnya yang berisikan ilmu itu, Fatimah tidak lagi menangis. Ia sadar merasa bersalah atas kesedihannya. Melihat Fatimah menyadari kesalahannya itu, Rasulullah melanjutkan perkataannya bahwa apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, para malaikat memintakan ampun untuknya dan Allah akan mencatatkan bagi wanita itu tiap hari seribu kebaikan dan menghapuskan darinya seribu kejahatan.

Dan, lanjut Rasulullah, apabila perempuan itu mulai sakit hendak melahirkan, Allah mencatatkan untuknya pahala orang-orang yang berjihad pada jalan Allah, yakni berperang sabil. Dan apabila perempuan itu melahirkan anak, ia akan terbebas dari dosa, sebagai mana ia terlahir kembali dari rahim ibunya. Dan bila ia meninggal dunia dalam keadaan berdosa, akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman dari taman-taman surga.

Dan Allah akan mengaruniakannya pahala seribu haji dan seribu umrah serta seribu malaikat memintakan ampun untuk nya hingga hari kiamat. Fatimah hanya terdiam tidak bersuara. Ia hanya sedikit mengangguk- angguk ke tika sang ayah mengatakan Allah akan memberikan pahala seribu haji dan umrah. Antusias Fatimah ingin sekali mendapatkan pahala seperti itu.

Melihat Fatimah antusias dengan petuahnya, Rasulullah melanjutkan dengan berkata, Perempuan mana yang melayani suaminya dalam sehari semalam dengan baik hati dan ikhlas serta niat yang benar, Allah akan mengampuni semua dosanya dan Allah akan memakaikannya pakaian yang hijau dan dicatatkan untuknya dari setiap helai bulu dan rambut yang ada pada tubuhnya seribu kebaikan.

Dan, masih dikatakan Rasul, yaitu perempuan mana yang tersenyum di hadapan suaminya, Allah akan memandangnya dengan pandangan rahmat dan perempuan mana yang menghamparkan hamparan atau tempat berbaring atau menata rumah untuk suaminya dengan baik hati, berserulah untuknya penyeru dari langit (malaikat).

Teruskanlah amalmu, Allah telah mengampunimu akan sesuatu yang telah lalu dari dosamu dan sesuatu yang akan datang, titah Rasul. Merasa bersalah, Fatimah pun memeluk ayahandanya sembari berkata, aku ingin menjadi perempuan yang mendapatkan pahala atas pelayananku terhadap suami. Rasul pun mengamini apa yang diinginkan putrinya tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement