Senin 14 Sep 2015 23:43 WIB

Menjaga Warisan Rasulullah (Habis-3)

Rep: c38/ Red: Agung Sasongko
Naskah klasik nusantara.
Foto: Wordpress.com
Naskah klasik nusantara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Madrasah Abu Hurairah ditakdirkan menjadi madrasah umat yang kekal dan abadi. Sahabat yang satu ini pernah mengatakan tentang dirinya sendiri, "Tidak ada seorang pun sahabat Rasulullah yang lebih banyak hafal hadis daripada aku, kecuali (hadis) yang berasal dari Abdullah bin Amr bin Ash karena dia mencatat, sedangkan aku tidak."

Imam Syafi'i meneguhkan, "Sekitar 800 atau lebih dari sahabat, tabi'in, dan ahli ilmu telah meriwayatkan dari Abu Hurairah."

Semangat menuntut ilmu banyak diteladani oleh para tabi'in dan ulama terdahulu. Seorang ilmuwan Muslim, al- Biruni, konon menjelang kematiannya masih mendiskusikan sebuah persoalan fikih yang belum dia ketahui jawabannya.

Seorang sahabat yang menjenguknya bertanya, mengapa dia masih mempersoalkan hal itu, padahal sedang sakit berat.

 

Apa jawabnya? "Aku tidak ingin meninggal dalam keadaan jahil mengenai hal ini."

Setelah kaum Muslim mengakrabi aksara, kemampuan menulis para ulama tidak ada bandingan. Konon, ath-Thabari menulis sebanyak 40 halaman setiap hari selama 40 tahun.

Imam al-Ghazali menulis sekitar 500 buku, sedangkan Ibnu Hazm menulis sekitar 400 buku. Rekor itu tak tertan dingi, padahal sekarang kita tinggal menarikan jemari di atas tuts- tuts keyboard. Sejarah tentu tak banyak bermakna apabila sekadar dijadikan nostalgia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement