Kamis 03 Sep 2015 14:41 WIB

KH Fakhruddin, Perintis Perbaikan Layanan Haji Indonesia (1)

Rep: Amri Amrullah/ Red: Indah Wulandari
KH Fakhruddin
Foto: wikipedia
KH Fakhruddin

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- KH Fakhruddin dikenal sebagai perintis perbaikan pelayanan haji Tanah Air pada  masa pemerintahan Hindia Belanda.

Kiai Fakhruddin mendirikan Badan Penolong Haji Indonesia yang  memperjuangkan perbaikan pelayanan haji kepada pemerintah Kerajaan Saudi Arabia, jauh sebelum Kementerian Agama lahir dalam pemerintahan Indonesia yang merdeka.

Kiai Fakhruddin lahir di Yogyakarta 1890 dengan nama kecil Muhammad Jazuli. Sejak kecil hingga hingga beranjak dewasa, Muhammad Jazuli tidak pernah mendapatkan pendidikan formal layaknya di sekolah-sekolah formal.

Namun, bukan berarti ia tidak memiliki pengetahuan, justru ia dikenal sebagai pribadi yang serba bisa.

Hal itu tidak terlepas peran didikan orang tuanya Haji Hasyim. Dari orang tuanyalah ia mendapatkan ilmu agama maupun ilmu praktis lain. Ia pun berguru pada para ulama terkenal lain di tanah Jawa.  

Menginjak usia remaja, ia kemudian menuntut ilmu ke Makkah sekaligus melaksanakan haji. Ia belajar selama kurang lebih delapan tahun sebelum akhirnya kembali ke Tanah Air. Sekembalinya ke Tanah Air, ia mengganti namanya menjadi Haji Fakhruddin.

Saat masa-masa pergerakan, Kiai Fakhruddin bergabung ke organisasi pergerakan nasional saat itu. Ia bergabung dengan Budi Utomo dan Sarekat Islam karena kemampuannya dalam berdakwah dan kegiatan sosial ia juga bergabung bersama Muhammadiyah.

Pemahaman keagamaan yang mencerdaskan adalah sejalan dengan pemikirannya bahwa umat Islam harus berani menentang pembodohan dari pikiran kolot. Sekolah-sekolah agama harus diperbanyak untuk mendidik pemuda-pemuda yang kelak akan meneruskan syiar Islam.

Cara-cara berdakwah harus diperbaharui. Sesuai dengan pendapat itu, dalam Muhammadiyah ia selalu giat membina calon-calon pemimpin dan dikenal sebagai pembina generasi muda Muhammadiyah. ia banyak berperan dalam pembinaan generasi muda sebagai calon pemimpin di masa depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement