Selasa 12 May 2015 05:10 WIB

Maksud Sadikov, Pejuang Islam Moderat Rusia (2-habis)

Rep: Amri Amrullah/ Red: Indah Wulandari
Maksud Sadikov
Foto: orientalreview
Maksud Sadikov

REPUBLIKA.CO.ID,Walaupun jenjang pendidikannya yang sudah cukup tinggi, namun Maksud Sadikov tetap memegang prinsip keislaman yang kuat, terutama cara sufi yang diajarkan ulama panutannya, Syekh Afandi Al Chirkawi.

Jenjang pendidikan yang cukup tinggi ini membawanya menapak karir  pemerintahan yang cukup cemerlang. Ia pernah dipercaya sebagai peneliti, hingga direktur Departemen Kebijakan Nasional Federasi Rusia.

Karir puncaknya adalah sebagai penasihat Kementerian Federasi Rusia urusan kependudukan. Dalam dunia pendidikan, karir terakhirnya adalah Rektor di Universitas Islam Kaukasus Utara. Cemerlangnya karir politik Sadikov tidak terlepas dari upayanya menyebarkan paham ajaran Islam yang lebih toleran dan antiradikalisme.

"Salah satu metode terbaik untuk melawan ideologi ekstremisme adalah pendidikan agama yang baik dan toleran. Dan itu didapat dari pendidikan Islam yang lebih moderat. Itulah racun dari penawar melawan terorisme," ujar Sadikov dalam salah satu kesempatan berpidato di podium terbuka.

 

Sikapnya ini telah membuatnya berhadap-hadapan dengan para pemberontak Chechnya yang menyebar ke seluruh pelosok federasi Rusia selatan, terutama di Dagestan.

Sadikov pun beberapa kali menjadi sasaran kekerasan dari kelompok militan yang tidak sepakat pandangan Islam moderat dan komprominya terhadap Rusia.

Namun, Sadikov tidak bergeming dan ia tetap bersikeras pada pandangannya, bahwa cara-cara fundamentalis seperti itulah yang membuat Islam selalu dipandang buruk di dunia internasional. Cara pandang yang berbeda oleh Sadikov ini disambut baik oleh pemerintah Rusia

Perlawanan atas pandangan Islam moderat yang dibawa Sadikov pun kian keras dari kelompok Islam militan di kawasan Russia selatan. hingga disuatu hari pada Selasa, 7 Juni 2011, Maksud Sadikov menjadi sasaran penembakan oleh kelompok garis keras.

Saat itu, sejumlah pria bersenjata menembak timah panas ke Rektor Universitas Islam Kaukasus Utara ini. Sadikov saat itu berada dalam sebuah mobil di Makhachkala, ibukota Dagestan.

Meninggalnya Sadikov menjadi keprihatinan yang mendalam bagi umat Islam Rusia yang berpegang pada jalan Islam yang lebih moderat. Ia pun dikenal sebagai salah satu pemikir, intelektual sekaligus cendikiawan muslim Rusia yang mendorong pemikiran Islam Rusia yang lebih toleran dan moderat, dan melawan cara-cara radikal untuk melawan pemerintahan Rusia.

Pemerintah Rusia, dalam hal ini Presiden Rusia Dmitry Medvedev memberikan penghargaan anumerta atas jasa dan gagasan Maksud Sadikov mendorong perkembangan Islam di Rusia lebih moderat dan toleran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement