Selasa 21 Apr 2015 13:38 WIB

Ketika Negeri Hijrah Keturunan Rasululah SAW itu Dibombardir

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nasih Nasrullah
Sslah satu sudut kota di Yaman, usai perang.
Foto: Reuters
Sslah satu sudut kota di Yaman, usai perang.

REPUBLIKA.CO.ID,Yaman yang kini tengah berkecamuk perang saudara itu, ternyata adalah negara lokasi keturunan Rasulullah SAW berhijrah dan mencari keamanan ketika itu. Menurut John L Esposito, dengan meluasnya wilayah Islam dan berubahnya kondisi-kondisi sosial politik semenjak abad ketujuh, keturunan Nabi pun berpindah-pindah dari satu wilayah ke wilayah lain. Khususnya, pada masa kekuasaan Dinasti Umayyah (661- 750 M) dan Abbasiyah (749-1258 M).

Para keturunan Rasulullah tersebut dianggap ancaman yang sewaktu-waktu bisa mengganggu kekuasaan mereka. Dua destinasi utama hijrahnya para keturunan Rasulullah pada waktu itu ialah Yaman dan Iran. Sindh, yang terletak di anak Benua India, juga tak luput dari tujuan mereka.

Beberapa dekade kemudian, di Basrah, keturunan Rasul yang memutuskan hijrah keluar Irak adalah Imam Ahmad al-Muhajir. Garis keturunannya berasal dari Isa bin Muhammad (an-Naqib) bin Ali al-Aridhi bin Imam Ja’far as-Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali Zain al-Abidin bin al-Husein bin Ali bin Abi Thalib, suami Fatimah RA putri Rasulullah.

Menurut Idrus Alwi al-Masyhur dalam “Sejarah, Silsisah dan Gelar Keturunan Nabi Muhammad SAW”, hijrah oleh Imam al-Muhajir, bukan sesuatu yang baru. Ali bin Abi Thalib, Husein bin Ali, Zaid bin Ali bin Husain, dan sepuluh pemimpin keturunan Rasul, berpindah dari Hijaz ke Irak.   

Imam al-Muhajir sendiri, keluar dari Irak, menuju Hadramaut, pada 317 H. Ia bersama 70 orang memutuskan berhijrah akibat berbagai fitnah berupa tekanan dan intimidasi dari rezim penguasa. Suasana perpolitikan tidak stabil dan memunculkan kegaduhan, bahkan hingga pertumpahan darah.

Hijrah ini murni panggilan hati dan tidak didasari oleh kepentingan duniawi. Turut serta dalam hijrah tersebut, anaknya yang bernama Ubaidillah dan ketiga cucunya, yakni Bashri, Jadid, dan Alawi. Dari Alawi inilah keturunan Rasulullah berkembang mulai dari Hadramaut, India, Hijaz, Afrika, Asia   Tenggara, termasuk Indonesia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement