Rabu 18 Oct 2017 04:33 WIB

Hanya Ada Dua Masjid di Grenada

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
pembangunan masjid. (ilustrasi)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
pembangunan masjid. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fatimah Jackson, seorang Peneliti asal Barbados, berkesempatan mengunjungi Gre nada yang dikenal sebagai pulau yang indah. Negara subur ini memiliki dua masjid. Tapi, hanya satu masjid yang bisa dikunjungi karena jarak yang ber jauhan dan waktu yang terbatas. Masjid Ahlusunah berada di Ibu Kota Grenada.

Pada sebuah sore, Fatimah menelusuri jalan menuju masjid. Dia betemu dengan tiga orang yang sedang duduk menunggu shalat Maghrib. Dia tak yakin apakah dia menyapa dengan benar, tetapi dia langsung menanyakan soal pintu masuk untuk wanita. Pria yang belakangan dikenal imam masjid tersebut Sulaiman pun menjawab. "Hanya ada satu pintu untuk semua orang," jawab dia.

 

Ruang untuk shalat di masjid ini merupakan ruangan besar dengan jendela menghadap kota indah tersebut. Sulaiman menunjukkan area bertirai untuk wanita. Saat waktu shalat tiba, Sulaiman datang kembali dan menjelaskan jamaah wanita lebih sering mendorong tirainya ke samping agar melihat dengan jelas gerakan shalat jamaah di depannya.

Usai shalat, Sulaiman pun mengajak jamaah berdiskusi bersamanya. Menurut dia, masjid di Grenada lebih terbuka untuk wanita daripada di negara asalnya di Barba dos. Bahkan, mereka membahas soal politik di dalam masjid yang tidak ditemukannya di masjid Barbados. Padahal, Alquran dan hadis membahas masalah ini secara detail dan jelas.

Dia juga bertemu dengan istri Sulaiman yang berasal dari Jamaika Ummu Muhammad. Dia bersama dua wanita Muslim lainnya berdiskusi soal hak-hak dalam Islam tanpa malu-malu. Dari sini, Fatimah mengetahui bahwa Islam Karibia mulai berkembang dinamis, terutama di Grenada sebagai contohnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement