Rabu 15 Mar 2017 03:07 WIB

Hewan Berkeliaran di Bandara Bahayakan Penerbangan

Landasan Pacu (ilustrasi)
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Landasan Pacu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUTACANE, ACEH TENGGARA -- Sejumlah hewan ternak yang masuk dan berkeliaran di dalam Bandara Alas Leuser di Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh, dinilai membayakan bagi penerbangan.

"Hewan ternak masuk ke dalam bandara, sudah banyak terjadi di Tanah Air. Itu, sama saja membahayakan bagi keselamatan penerbangan," ujar Direktur Ruang Publik Aceh Tenggara, Kasri Selian di Kutacane, Selasa (14/3).

Walau saat ini penerbangan perintis belum beroperasi di Aceh Tenggara, lanjutnya, tetapi tidak seharusnya pemerintah terutama di daerah ini membiarkan kondisi tersebut terjadi.

Menurutnya, hewan ternak seperti kambing bebas berkeliaran sampai landasan pacu Bandara Alas Leuser tidak boleh terjadi karena merupakan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP).

KKOP suatu bandara harus aman dari segala rintangan dan gangguan apapun, termasuk manusia, hewan ternak, kendaraan bermotor, dan benda-benda.

"Semua objek di kawasan bandara tersebut, dapat mengganggu pendaratan pesawat dan bisa berakibat fatal terhadap penerbangan," terangnya.

Muis Maulana (47), warga setempat mengaku heran, mengapa hewan ternak seperti sapi, dan kambing bisa sampai masuk serta berkeliaran sampai landasan pacu Bandara Alas Leuser. "Ini kan, bandara. Tetapi kenapa hewan bisa masuk?. Apa tidak ganggu keselamatan penerbangan?," ucap dia.

Keberadaan bandara perintis tersebut, telah dipasang pagar dengan kawat berduri oleh pemerintah karena letaknya berbatasan langsung dengan ladang milik masyarakat.

Bandara yang berlokasi di Desa Ngekeran Dua, Kecamatan Semadam, merupakan bandara perintis, dan memiliki landasan pacu sepanjang 1.627 meter dengan lebar 30 meter. Tercatat di tahun 2016, pesawat kecil milik Susi Air menerbangi rute perintis yakni Banda Aceh-Kutacane pergi pulang, dan Medan-Kutacane pergi pulang masing-masing dua kali dalam sepekan.

Kepala Dinas Perhubungan Aceh Tenggara, Muhamad Ali mengatakan, pengelolaan Bandara Alas Leuser telah dialihkan kepada Kementerian Perhubungan. "Terhitung mulai tahun ini, Bandara Alas Leuser akan kita hibahkan ke kementerian (perhubungan) untuk pengelolaannya," ucap Ali.

Dengan dihibahkan aset bandara sipil terdapat di Kutacane tersebut, maka nantinya Bandara Alas Leuser akan langsung dikelola oleh Direktorat Jenderal Udara Kementerian Perhubungan.

Pihaknya mengharapkan akses transportasi melalui udara dapat lebih dimaksimalkan lagi terlebih dengan kehadiran beberapa operator penerbangan komersial tujuan ke Kutacane. "Rencananya, dalam waktu dekat ini. Jadi nanti bandara ini akan dikelola oleh kemenhub, agar lebih maju lagi," tuturnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement