Jumat 16 Sep 2016 15:35 WIB

Murnikan Amal Saleh

berinfak melalui kotak amal di masjid. ilustrasi
Foto: Republika
berinfak melalui kotak amal di masjid. ilustrasi

Oleh: Imam Nur Suharno

 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suatu hari, ada seorang anak berjualan demi membiayai sekolahnya. Hingga hari telah menjelang sore, hasil penjualannya sangatlah sedikit. Padahal, rasa lapar dan haus tidak bisa ia penuhi karena uang dari hasil penjualannya tidak cukup untuk membeli makanan dan minuman.

Akhirnya, anak itu memutuskan untuk meminta makanan dan minuman dari rumah terdekat. Namun, saat seorang ibu muda membukakan pintu, ia kehilangan keberaniannya. Begitu takutnya, ia hanya berani meminta segelas air putih untuk menghilangkan dahaganya.

Ibu muda itu berpikir pastilah anak ini merasa lapar dan haus maka diberikanlah segelas besar susu. Anak itu meminumnya, lalu bertanya, "Berapa utang saya kepada Anda?"

"Kamu tidak berutang apa pun kepadaku. Orang tuaku dulu mengajarkan agar tidak menerima bayaran untuk perbuatan baik yang aku lakukan," jawab ibu muda tadi.

"Kalau begitu, saya hanya bisa mengucapkan terima kasih dari lubuk hati yang terdalam atas segala kebaikanmu." Akhirnya anak itu meninggalkan rumah ibu muda dengan badan yang lebih segar, perasaan lebih senang, dan hati yang penuh syukur kepada Tuhan.

Selang beberapa tahun kemudian, ibu muda yang menolongnya dengan segelas susu (sekarang sudah tua) mengalami sakit parah. Dokter di kota terpencil tempat tinggalnya tidak sanggup lagi menolong karena keterbatasan alat dan harus ditangani oleh dokter khusus.

Akhirnya, dokter itu memutuskan agar wanita itu dibawa ke rumah sakit di kota besar. Di rumah sakit paling besar inilah wanita itu dirawat dengan baik. Dr Howard Kelly mendengar nama kota asal pasien, ia segera menuju kamar tempat wanita itu dirawat.

Ia langsung mengenali dan memutuskan untuk melakukan hal terbaik yang bisa ia usahakan untuk menolongnya. Sejak hari itu, ia memberikan perhatian khusus dan tulus agar ibu itu bisa sembuh. Setelah melewati perjuangan yang melelahkan, Dr Kelly akhirnya berhasil menyembuhkan wanita itu (atas kehendak Allah SWT).

Pada saat kondisi ibu itu membaik, Dr Kelly meminta bagian keuangan rumah sakit untuk memberikan semua tagihan ibu itu kepadanya. Setelah memeriksanya, Dr Kelly memberikan catatan di bagian tagihan itu. Tagihan itu lalu dikirim ke kamar perawatan si ibu.

Ibu itu merasa takut untuk membukanya karena ia merasa tidak akan sanggup membayar tagihan rumah sakit. Akhirnya, dengan menguatkan hati, ia melihat ke tagihan itu. Sebuah tulisan pada tagihan telah menarik perhatiannya.

Ia membaca tulisan itu: "Telah di bayar lunas dengan segelas susu. Tertanda, Dr Howard Kelly."  Air mata mengalir dari mata si ibu saat hatinya bahagia mengucapkan doa dan rasa syukur: "Terima kasih, Tuhan, kasih-Mu telah memancar melalui hati dari tangan manusia yang mulia." 

Kisah di atas mengajarkan kepada kita arti sebuah keikhlasan. Ikhlas adalah memurnikan amal saleh hanya untuk Allah dengan mengharap pahala dari-Nya semata. Dalam beramal hanya mengharap balasan dari-Nya, tidak dari manusia atau makhluk yang lain. Dan berharap kepada selain-Nya maka bersiaplah untuk kecewa.

Orang yang ikhlas akan mendapatkan hasil (buah) atas tanaman keikhlasannya. Seperti, keluar dari setiap kesulitan yang menerpanya, terhindar dari tipu daya setan, meraih kecintaan Allah, meraih kecintaan manusia, dan meraih kemenangan di dunia dan pahala besar di akhirat.

Semoga Allah selalu menjaga keikhlasan kita dalam beribadah, berdakwah, dan berjuang di jalan-Nya serta meraih buahnya. Amin.    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement