Senin 22 Aug 2016 11:49 WIB

Hoax, Nafsu Reklamasi, dan Narsis APBN Defisit

Ribuan nelayan bersama LSM melakukan aksi simbolis dengan menyegel pulau G proyek reklamasi di kawasan Muara Angke, Jakarta Utara, Ahad (17/4).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ribuan nelayan bersama LSM melakukan aksi simbolis dengan menyegel pulau G proyek reklamasi di kawasan Muara Angke, Jakarta Utara, Ahad (17/4).

Hoax, Nafsu Reklamasi, dan Narsis APBN Defisit

Oleh: Erie Sudewo, Pendiri Dompet Duafa

Hari ini sebenarnya saya tak ingin menulis. Cuma terusik hp berisi pesan shohib kental. Ada kegundahan Karni Ilyas. Catatan Ilyas, kesatu protes pada Ahok. Kedua gusur pantai Jakarta. Ketiga protes itu dilandasi silamnya yang miskin. Pedihnya derita nelayan bisa dirasai Karni Ilyas.

 

Hoax? Aaah saya terlanjur panas.

Pas libur kemarin, saya baru reunian. Uniknya reuni ini bukan pernah satu sekolah atau satu kerja. Cuma karena anak-anak kami pernah satu sekolah. Anehnya anak-anak yang satu sekolah itu mungkin jarang reunian. Eeeh ortunya malah berkala. Entah, apa karena narsis saya yang kebangetan hingga terus ojok-ojok.

Reuni dan narsis itu satu hal. Nanti kita bahas soal narsis menarsisnya saya. Reuni biasanya diisi soal remeh temeh. Yang ibu2nya cekakak cekikik. Bapaknya cekakak cekukuk. Padahal dari satu reuni ke reuni berikut, yang dibahas ya itu2 juga. Tapi masih saja diulang-ulang tanpa merasa bersalah.

Reuni kemarin agak beda. Semangat saya, biasanya karena tuntutan perut yang tak berkicau setelah dijejali aneka lauk. Puas? Nggak juga. Sebab tiap pulang reuni pasti “tenteng berkat”. Sudah gratis, pulang pun bawa gratisan. Kebiasaan mahasiswa dulu. “Darmaji”, dahar lima ngaku hiji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement