Jumat 29 Apr 2016 10:34 WIB

Memelihara Keinginan

 Olahraga memanah (ilustrasi).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Olahraga memanah (ilustrasi).

Oleh Muhammad Fauzil Adhim

REPUBLIKA.CO.ID, Ada hadis yang perlu kita renungkan!

Rasulullah saw bersabda, ''Barangsiapa yang ingin berbuat baik, tapi dia tidak jadi melakukannya, Allah memberinya pahala kebaikan dengan sempurna, dan jika dia ingin berbuat baik dan melakukannya, Allah memberinya pahala kebaikan sampai tujuh ratus kali lipat, dan sampai berlipat-lipat. Dan barangsiapa yang ingin berbuat jahat tetapi dia tidak jadi melakukannya, Allah memberinya pahala dengan sempurna. Lalu jika dia ingin berbuat jahat dan melakukannya, Allah memberi satu dosa kejahatan saja.'' (HR Bukhari).

Apa yang bisa kita petik dari hadis ini? Kekuatan motivasi. Keinginan untuk berbuat baik, meski baru sebatas keinginan, merupakan harta berharga yang luar biasa. Di hadapan Allah akan dicatat sebagai kebaikan, sementara bagi dirinya keinginan untuk berbuat memberi kekuatan jiwa sehingga langkahnya terjaga dan pikirannya terarah.

Semakin besar keinginannya untuk berbuat baik, semakin besar catatan kebaikan yang bisa ia petik di akhirat, semakin besar pula buahnya bagi kebugaran jiwa. Ia senantiasa menemukan harapan ketika yang lain sudah berada di ambang keputusasaan.

Maka, tugas kitalah untuk memelihara keinginan. Kita berusaha untuk terus menerus membangkitkan hasrat berbuat baik, dan bersungguh-sungguh mendorong diri sendiri untuk mewujudkannya.

Dan Allah telah menyiapkan pahala berlimpah di sisi-Nya sesuai dengan tingkat keikhlasan, kadar kesungguhan kita untuk mewujudkannya, keteguhan dalam melaksanakan, berat ringannya tantangan, dan Allah Maha Tahu apa saja yang mengantarkan kita pada kebaikan tertinggi. Maha Mulia Allah Yang Memberi tanpa berhitung. Mengapa keinginan kuat sudah dihitung sebagai kebaikan, meski belum diwujudkan? Wallahu alam bish-shawab.

 

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement