Kamis 07 Jan 2016 10:30 WIB

Kisah Febby, Taubatnya Sang Muncikari

Rep: Hanan Putra/ Red: achmad syalaby
Pelacuran (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Pelacuran (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID,  Menapaki jalan hidayah membuat hidup lebih indah dan berkah. Banyak yang "hijrah" dari kehidupan jahiliyahnya dan memilih jalan hidayah, mereka merasakan keberkahan hidup dan ketenangan.

Seperti perjalanan hidup yang dilakoni seorang muslimah, Febriani. Muslimah yang akrab disapa Febby ini mengaku tenang menjalani kehidupannya setelah hijrah. Ia bersyukur menemukan jalan hidayah setelah empat tahun bergelut sebagai wanita malam.

"Apa yang saya jalani sekarang lebih tenang. Walau mulai lagi dari nol dan tidak punya apa-apa, tapi insya Allah berkah. Inspirasi saya Alquran surat al-Fath ayat empat itu," tuturnya kepada Republika.

 Febby pun  mengutip ayat Alquran, "Dialah (Allah) yang menurunkan ketenangan ke dalam hati orang yang beriman, supaya keimanan mereka makin bertambah dan keimanan mereka yang telah ada." (QS al-Fath [48]: 4).

Kepada Republika Febby berkisah, nasib tragis yang menjeratnya sampai ke kehidupan malam berawal dari pelecehan seksual yang dialaminya. "Waktu kuliah saya pernah jadi korban pelecehan seksual dari teman-teman saya di kampus. Setelah itu, saya malah jadi masuk lebih dalam. Kalau orang kan biasanya taubat. Tapi saya justru malah masuk ke dunia itu," kisahnya.

"Jadi berawal dari korban, kemudian jadi pelaku, setelah itu malah saya yang mengkoordinir," tambahnya.

Awalnya, Febby hanya bekerja sebagai pemandu lagu. Makin lama ia makin jatuh lebih dalam di kehidupan hedonis. "Dulu itu sempat jadi PL (Pemandu Lagu) di tempat-tempat karaoke. Akhirnya saya malah yang koordinir PSK dan PL, kayak maminya gitu," kisahnya (Bersambung).

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement