Jumat 04 Aug 2017 10:44 WIB

Inilah Kriteria Afiat Menurut Rasulullah

Ustadz Taufiqurrohman (kedua dari kanan) bersama guru-guru Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) Bogor.
Foto: Dok SBBI
Ustadz Taufiqurrohman (kedua dari kanan) bersama guru-guru Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Salah satu doa yang kerap dipanjatkan oleh seorang Muslim kepada Allah  adalah minta sehat wal afiat. Sehat, tentunya jasmani dan rohani. Namun, apakah arti afiat itu?

“Dalam  salah satu haditsnya, Rasulullah menegaskan afiat itu ada 10 kriteria. Lima kriteria di dunia, dan lima kriteria lainnya di akhirat, yakni ketika seseorang menjadi ahli surga,” kata Ustaz Taufiqurrohman SQ saat mengisi pengajian guru dan karyawan Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) di Masjid Al-Ikhlas Bosowa Bina Insani, Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/8).

Taufiqurrohman lalu menjelaskan lima kriteria afiat di dunia, menurut Rasulullah. Pertama, gemar mencari dan menambah ilmu. “Salah satu kriteria orang yang afiat adalah dia selalu gemar mencari dan menambah ilmu, terutama ilmu-ilmu Islam. Jadi, jangan bicara afiat kalau alergi datang ke tempat pengajian atau majelis ta’lim,” ujarnya.

Ia lalu mengutip kitab Al-Hikam yang ditulis Ibnu ‘Athoilah, “Ilmu yang bermanfaat adalah yang bisa memancarkan cahaya di dalam hati dan sekaligus bisa membersihkan penyakit-penyakit hati.”

Kedua,  karakter lain orang yang afiat adalah selalu gemar beribadah. Termasuk ke dalamnya shalat fardhu berjamaah. “Jadi, kalau orang bicara afiat namun beribadah masih malas, itu bohong,” tegas Taufiqurrohman.

Karekater ketiga orang yang afiat adalah selalu mencari rezeki yang halal. “Dia berusaha sungguh-sungguh mencari rezeki yang halal, dan menjauhkan dirinnya dari rezeki yang syubhat apalagi haram,” ujar Taufiqurrohman.

Kerakter keempat orang yang afiat adalah selalu bersabar dalam segala keadaan atau menghadapi segala macam ujian yang Allah berikan. “Seperti kata Nabi, sabar di sini mencakup tiga hal, yakni sabar dalam beribadah, sabar dalam menghindarkan diri dari kemaksiatan yang ada di depan mata, dan sabar dalam menghadapi musibah,” tutur da'i yang juga dikenal sebagai "Ustaz Pantun".

Adapun karakter kelima orang yang afiat adalah selalu bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan. “Kalau kelima kriteria tadi dilaksanakan, maka orang tersebut patut disebut orang yang afiat di dunia. Dan di akhirat nanti, ia pun akan memperoleh afiat,” papar Taufiqurrohman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement