Ahad 01 Oct 2017 23:14 WIB

Bajak Laut Muslim yang Pernah Berjaya

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Agung Sasongko
Era Dinasti Ottoman.
Foto: Aksitarih.com
Era Dinasti Ottoman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Semasa pemerintahan Kesultanan Utsmaniyah, ada sejumlah bajak laut Muslim yang per nah menguasai lautan Medite rania. Mereka dikenal sebagai pelaut yang amat disegani pada zamannya. Basis operasi mereka mencakup kawasan pantai utara Afrika, seperti Tunis, Rabat, Tripoli, dan Aljir.

Kaebanyakan dari me reka adalah orang Turki dan perompak asal Eropa yang masuk Islam. Berikut adalah sederet nama bajak laut Muslim yang hidup antara abad ke-15 hingga abad ke-17, seperti dikutip laman muslim. com. 

Hayreddin Barbarossa dan Oruç Barbarossa 

Kedua bajak laut berdarah Yunani ini dikenal sebagai "Barbarossa Bersau dara". Julukan "Barbarossa" pertama ka li disematkan kepada Oruç (1474–1518) karena jenggotnya yang berwarna me rah. Dalam bahasa Italia, kata tersebut me mang memiliki arti "berjenggot merah". 

Semasa hidupnya, Oruç kerap di pang gil dengan sebutan "Baba Oruç" (Bapa Oruç) karena kemurahan hatinya menyelamatkan para pengungsi Anda lusia dari penindasan penguasa Nasrani Spanyol di masa Recon quista. Dia membantu menyeberangkan sejumlah besar kaum Muslim dan Yahudi dari Spanyol menuju daratan Afrika Utara. Dengan bantuan Kesultanan Uts mani yah, Oruç berhasil merebut Aljir pada 1516. Sejak saat itu, ia menjadi penguasa di wilayah itu dan kemudian menahbiskan diri sebagai sultan Aljir. Dua tahun berselang, ia dibunuh oleh tentara Spanyol. 

Setelah Oruç wafat, julukan "Bar ba ros sa" kemudian diambil alih oleh adik laki-lakinya, Hayreddin (1478–1546). Hay reddin selanjutnya meneruskan misi sang kakak memerangi bangsa Spanyol dan memperluas wilayah Kerajaan Aljir. Selama lebih dari 30 tahun, Hayreddin ber hasil memperkokoh kekuasaan mari t im Kesultanan Utsmaniyah, mulai dari Laut Hitam sampai ke Pantai Atlantik di Maroko. 

Suleyman Reis 

Perompak yang satu ini terlahir de ngan nama Ivan Dirkie de Veenboer. Dia berasal dari Hoorn, sebuah kota di Belan da. De Veen boer masuk Islam saat menjalani petualang an lautnya di Aljir, lalu mengubah namanya menjadi Suley man. Pada 1607–1620, ia ditunjuk men jadi laksamana besar Kesultanan Uts maniyah dan memperoleh gelar "Reis" di bela kang namanya itu. Dalam tradisi ma sya rakat Turki Utsmaniyah, gelar tersebut me mang hanya disematkan kepada kap ten atau laksamana besar kesultanan. 

Murat Reis 

Jan Janszoon adalah seorang bajak laut asal Belanda yang masuk Islam. Setelah menjadi Muslim, ia mengganti namanya menjadi Murat Reis. Sebagian masa hidupnya dihabiskan dengan berlayar bersama Suleyman Reis. Pada 1619– 1627, ia berhasil meraih jabatan sebagai laksamana besar Republik Salé, sebuah negara kecil yang terletak di kawasan pesisir Maghribi (Maroko sekarang— Red). 

Kurtolu Muslihiddin Reis

Kurto lu Muslihiddin Reis (1487– 1535) me miliki hubungan persahabatan baik de ngan Barbarossa Bersaudara. Selain menjabat laksamana Kesultanan Utsmaniyah, ia juga pernah ditunjuk menjadi gubernur Pro vinsi Rhodes pada 1522. Setelah penaklukan Mesir pada 1517, Kurto lu diangkat sebagai pang lima Angkatan Laut Mesir oleh Peme rintah Utsmaniyah. Dia juga merintis pembentukan Armada Laut Utsmaniyah di Sa mudra Hindia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement