Selasa 20 Feb 2018 12:16 WIB

Saatnya Mencontoh Spiritual Leadership ala Gubernur Babel

Erzaldi dianggap menciptakan lingkungan kerja yang lebih Islami dan profesional.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Gita Amanda
Gubernur Babel, Erzaldi Rosman Djohan
Foto: Humas Pemprov Babel
Gubernur Babel, Erzaldi Rosman Djohan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai seorang konsultan dan trainer, Mohamad Soleh mengaku sering bertemu dengan berbagai pemimpin mulai dari tingkat Ketua RT hingga Menteri. Namun pertemuannya dengan Gubernur Kep Bangka Belitung (Babel) membuatnya merasakan semangat yang berbeda.

"Baru kali ini saya merasa ketularan semangat yang berbeda. Rasanya saya ingin seger mewujudkan jiwa spiritual leadership yang sebenarnya," ujar Soleh dalam keterangannya kepada Republika.co.id, Selasa (20/2)

Semangat tersebut dirasakan oleh Soleh setelah melihat Gubernur Babel Erzaldi Rosman Djohan berperan sebagai bilal adzan dan membuat Ustaz Abdul Somad kagum. Erzaldi memilih untuk melantik pejabat barunya di masjid setelah Salat Subuh berjamaah.

Erzaldi dianggap sebagai seorang pemimpin yang mengubah banyak hal dengan cepat dalam khususnya dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih Islami dan profesional. Seorang pemimpin yang telah menularkan semangat menjadi pemimpin sejati untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera.

"Masih ada banyak lagi hal lainnya yang semakin membuat saya semangat untuk membantu mewujudkan visi beliau yaitu Babel Sejahtera, Provinsi Maju yang Unggul di Bidang Inovasi Agropolitan dan Bahari dengan Tata Kelola Pemerintahan dan Pelayanan Publik yang Efisien dan Cepat Berbasis Teknologi," lanjut Soleh.

Soleh kemudian menyatakan bahwa tidak hanya dirinya yang tertarik untuk membantu Erzaldi mewujudkan visi tersebut. Seorang Profesor dan Ahli Psikologi Kelas Dunia, Profesor Djamaluddin Ancok, PHd, disebut juga ikut membantu Babel.

"Sekarang, saya semakin ketarik untuk terus membantu beliau dalam mewujudkan pengembangan para ASN (Aparatur Sipil Negara)-nya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel hingga implementasi IT nya," ucap Soleh.

Pengembangan untuk para ASN dilakukan secara cepat dan intensif. Langkah-langkahnya sendiri dimulai dari pelatihan yang dilakukan oleh para pejabat tingginya untuk kemampuan dalam menilai kompetensi para pegawai, menyusun standar kompetensi manajerialnya, hingga melakukan assessment center untuk melakukan mapping kualitas kompetensi setiap pejabat eselonnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement