Kamis 26 Apr 2018 20:30 WIB

Masjid Shah Jahan India Mulai Diperbaiki

Survei Arkeologi India (SAI) pun memulai pekerjaan konservasi di beberapa titik.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
Ratusan ribu jamaah Muslim India shalat subuh di Masjid Jami New Delhi, Ahad 27 Maret 2011
Foto: AP
Ratusan ribu jamaah Muslim India shalat subuh di Masjid Jami New Delhi, Ahad 27 Maret 2011

REPUBLIKA.CO.ID,  NEW DELHI -- Rembesan air telah mengancam Masjid Jama Shah Jahan sejak berdekade lalu. Masjid dari abad 17 itu perlu perbaikan di sana sini. Setelah diupayakan oleh penjaga masjid, Survei Arkeologi India (SAI) pun memulai pekerjaan konservasi di beberapa titik. Fokus pemulihan yakni di kubah utama.

Sekretaris jenderal dewan penasehat Jama Masjid, Syed Tariq Bukhari mengatakan SAI butuh waktu hingga dua bulan hanya untuk memasang scaffoldings di sekitar kubah pusat. Kemudian mereka bekerja selama sekitar 10 hari untuk mengisi celah antara batu dengan masala baru.

Mereka mengganti beton-beton yang sudah lapuk dari abad pertengahan. Namun masalah tiba-tiba muncul dan pekerjaan dihentikan. "Para buruh pergi dan tidak ada yang mengatakan apa-apa," kata Bukhari dilansir Times of India, Rabu (24/4).

Pekerjaan telah berhenti selama sekitar dua minggu. Bukhari mengatakan ini mengkhawatirkan karena hujan akan tiba dalam waktu sekitar dua bulan. "Waktu sangat penting dan pekerjaan di kubah pusat harus diselesaikan paling tidak sebelum musim hujan," katanya.

Semua kubah, gerbang, terutama gerbang utara dan selatan, telah rusak karena rembesan air. Masalah ini harus diatasi sebelum musim hujan menghantam Delhi atau masjid akan rusak lebih jauh.

Para pejabat SAI menepis kekhawatiran itu. Menurut mereka, pekerjaan perbaikan belum berhenti dan mereka sangat sadar akan masalah yang dihadapi Jama Masjid. "Pekerjaan telah terhenti selama beberapa hari hanya karena tahun keuangan baru dimulai dari 1 April," kata seorang pejabat senior.

SAI berjanji untuk menyelesaikan masalah pendanaan dan menyusun rincian proyek untuk fiskal ini. Mereka juga akan segera kembali bekerja dan mengatasi masalah rembesan air sebelum musim hujan.

Pekerjaan persiapan dimulai pada bulan Januari. Lubang-lubang digali untuk dibuat kapur. Kemudian perancah ditempatkan di sekitar kubah pusat yang retak. "Masala yang menyimpan batu di kubah pusat sudah rusak dimakan waktu dan perlu diisi ulang. Ada bukti retakan juga," kata seorang pejabat.

Para penjaga Masjid Jama mengklaim bahwa SAI hanya mencakup perbaikan sekitar 300 meter persegi kubah. "Pemulihan seluruh kubah akan memakan waktu beberapa minggu dan kami hanya ingin mereka mulai bekerja kembali secepat mungkin," kata Bukhari.

Menteri kebudayaan Union Mahesh Sharma sebelumnya telah mengatakan kepada Rajya Sabha bahwa Masjid Jama bukan monumen yang dilindungi SAI. Tetapi SAI telah mengambil pekerjaan konservasi atas permintaan Imam Shahi yang menyoroti monumen dari abad ke-17 itu sudah berisiko rusak serius.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement