Jumat 13 Apr 2018 01:35 WIB

Turki akan Kirim Sebagian Pelajar Terbaik ke Sekolah Agama

Erdogan menyatakan salah satu tujuannya adalah mendorong munculnya generasi beriman.

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Ani Nursalikah
Mahasiswi turki Berjilbab di Kampus
Foto: mehr
Mahasiswi turki Berjilbab di Kampus

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Hampir seperempat pelajar terbaik yang akan masuk perguruan tinggi di Turki diharapkan dapat ditempatkan di kampus Imam Hatip.

Kementerian Pendidikan Turki pada Kamis (12/4), menyampaikan sebagai bagian reformasi pendidikan yang digagas Pemerintah Turki, 10 persen siswa terbaik akan mengamankan kursi di berbagai kampus menggunakan sistem ujian masuk yang baru pada Juni 2018.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sudah menyatakan salah satu tujuan besarnya adalah mendorong munculnya generasi beriman. Apalagi mayoritas masyarakat Turki adalah Muslim. Mereka yang masuk ke kampus Imam Hatip akan disiapkan menjadi imam dan ulama.

Jumlah pelajar yang masuk ke kampus ini juga meningkat lima kali lipat menjadi 1,3 juta pelajar dalam enam tahun terakhir. Di laman resmi Kementerian Pendidikan Turki tertera, hampir 300 dari 1.367 sekolah yang diberi kesempatan bagi siswa-siswanya yang berprestasi menerima undangan belajar di kampus.

Menteri Pendidikan Turki Ismet Yilmaz mengatakan, porsi pelajar di sekolah keagamaan masih kecil dibanding 62 persen pelajar yang memilih masuk ke sain atau sekolah umum masih kecil. ''Kami berharap 23 persen pelajar akam memilih menimba ilmu di kampus Imam Hatip. Kami tidak akan memaksa mereka,'' ungkap Yilmaz.

Jumlah pelajar di kampus Imam Hatip sendiri sudah 11 persen dari populasi pelajar di Turki. Anggota kubu oposisi dari Partai CHP, Utku Cakirozer mengatakan Pemerintah Turki sedang mengarahkan anak-anak pintar Turki dan menahan mimpi mereka.

Lebih dari satu juta pelajar akan lulus sekolah menengah di Turki pada 2018 ini. Sebanyak 90 persen mereka yang tidak mengikuti tes masuk perguruan tinggi boleh memilih melanjutkan pendidikan di lembaga pendidikan terdekat di lingkungan mereka.

Dalam sistem ujian masuk perguruan tinggi yang lama mengaruskan semua pejalar ikut tes masuk. Regulasi baru memberi pelonggaran agar para pelajar tidak terus dibebani ujian yang terus-menerus.

Persatuan Guru Turki, Egitim-Sen menyatakan mengajukan gugatan atas sistem baru ini. ''Partai AKP terus membuat kebijakan pendidikan yang makin relijius,'' ungkap dia.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement