Rabu 11 Apr 2018 18:29 WIB

Jayanya Islam di Afrika dan Sub Sahara Berkat Jasa Pedagang

Islam masuk ke Afrika dan Sub Sahara bukan misi penaklukan.

Rep: A Syalabi Ichsan/ Red: Agung Sasongko
Muslimah Mali di depan Masjid Jami Djenne, Mali.
Foto: http://goafrica.about.com
Muslimah Mali di depan Masjid Jami Djenne, Mali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru besar sejarah arsitektur dari Universitas California Berkeley, AS, Ne zar al-Sayyad, mengungkapkan, ada beberapa faktor yang mendorong bangsa Arab melakukan ekspansi ke wilayah-wilayah lainnya. Antara lain untuk menjalankan misi Ilahiah dalam menyebar kan syiar Islam, memelihara kekuasaan politik di bawah kontrol kelompok elite Arab, serta mendapatkan keuntungan dari sumber daya alam di tanah yang telah ditaklukkan.

Kendati demikian, ekspansi oleh bangsa Arab tidak selalu menghadapi konfrontasi di wilayah-wilayah yang mereka taklukkan. Seperti di Damaskus dan Sisilia, dominasi bangsa Arab di sana justru membawa dampak yang jauh lebih positif dibandingkan eksploitasi yang kerap dilakukan oleh rezim Bizantium (Ro mawi Timur) pada masa-masa sebe lumnya.

Sebaliknya, penetrasi Islam di wila yah Sub-Sahara Afrika yang terjadi seki tar abad ke-9, justru bukan melalui misi penaklukan. Melainkan karena adanya hubungan perdagangan. Pada zaman itu, wilayah tersebut memang termasuk salah satu kawasan yang lazim dilintasi oleh para kafilah dagang.

Al-Sayyad men jelaskan, ada dua rute perdagangan yang ikut membentuk pengaruh Islam di Afrika Barat. Yang pertama adalah jalur yang menghubungkan negeri-ne geri Maghribi (Maroko, Aljazair, Tunisia, dan Libya) dengan pusat-pusat perdagangan emas Berber-Afrika seperti negeri Soninke (Ghana sekarang).

Jalur perdagangan lainnya adalah rute timur yang menghubungkan Sudan Tengah, Kanem, Bornu, serta negaranegara Hausa dengan Libya, Tunisia, dan Mesir. Meskipun terdiri dari berbagai daerah dan etnis, tapi salah satu faktor pemersatu Islam di Afrika adalah dominasi mazhab Maliki—yang kebanyakan diikuti oleh masyarakat Maghribi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement