Senin 26 Mar 2018 20:22 WIB

Liga Muslim Dunia: Malaysia Contoh Baik Moderasi

Malaysia dan Saudi tak membiarkan berkembangnya pemikiran ekstremis di masing-masing.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Ani Nursalikah
Muslimah Malaysia (ilustrasi).
Foto: asiapacific.anu.edu.au
Muslimah Malaysia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Liga Muslim Dunia menilai Malaysia contoh bagus keharmonisan nasional di dunia sebab masyarakatnya memiliki banyak etnis dan budaya. Dilansir di Malaysia Digest pada Senin (26/3), Liga Muslim Dunia juga menilai keberhasilan Malaysia itu mencerminkan pendekatan moderasi (wassatiyah) yang didukung ajaran Islam yang sejati.

"Tanpa ragu, Malaysia adalah contoh dari wassatiyah," kata Kepala Liga Muslim Dunia Mohammad Abdul Karim Al-Issa kepada sekelompok editor yang berkunjung.

Ia menilai, Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Razak membuat sejumlah kebijakan memperkenalkan wassatiyah yang tak mengancam harmoni bangsa. Ia menilai Malaysia dan Arab Saudi memiliki satu pandangan, yakni tak membiarkan berkembangnya pemikiran ekstremis di masing-masing negara.

"Malaysia adalah salah satu negara dengan tahap moderasi yang maju. Malaysia, jika bukan negara moderat, tidak akan sesukses seperti saat ini," ujar dia.

Sekretaris jenderal Liga Dunia Muslim Mohammad Abdul Karim Al-Issa dan Perdana Menteri Datuk Seri Najib Razak di Putrajaya, Malaysia sepakat moderasi melahirkan kebijaksanaan dan koeksistensi damai dalam aspek sosial, politik, dan ekonomi. Koeksistensi damai dapat dicapai dengan mengadopsi moderasi sebagai cara hidup yang mendalami keadilan, keseimbangan, dan kesetaraan.

Issa mengatakan Muslim dan non-Muslim bisa hidup berdampingan dengan damai, saling menghormati dan bersatu, seperti yang ditunjukkan Malaysia. Dia menegaskan ekstremisme dan terorisme tidak memiliki tempat dalam Islam. Dengan demikian, menurut dia, pemuda Muslim yang bergabung dengan ISIS tidak memiliki kesadaran terhadap agama.

"Mereka bahkan tidak tahu cara membaca Alquran dengan benar. Anak-anak berusia 20-25 tahun ini hanya menerima ISIS secara membabi-buta," ujar Issa.

Issa mengatakan, selama ini masyarakat Barat memiliki kesalahpahaman tentang Islam. Ia menegaskan ekstremisme dan terorisme bertentangan dengan ajaran Islam. Dia mengatakan Arab Saudi ingin menjalani kehidupan modern dan mempertahankan konsep moderasi.

Penguasa Saudi, Raja Salman telah memenangkan pujian dari dunia Muslim dalam menjelaskan sebab akibat isu yang erat kaitannya dengan Islam. Dunia Islam menghargai sikap Raja Salman yang dermawan menyoroti pendekatan moderat dan dimensi budaya Islam melalui pembentukan Pusat Salman Raja untuk Perdamaian Global, Pusat Global untuk Memerangi Ideologi Ekstremis dan Pusat Perang Ideologi Saudi.

"Moderasi, keadilan, dan toleransi adalah ciri-ciri kunci yang dicerminkan Islam dan Nabi Muhammad SAW," kata Issa.

Dia mengatakan Liga Dunia Muslim tidak hanya menyuarakan keprihatinan dunia Islam, tetapi juga kemanusiaan pada umumnya karena pesan Islam bersifat global.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement