Selasa 13 Mar 2018 11:01 WIB

Islam Masuk ke Brunei Melalui Jalur Perdagangan

Perkembangan Islam semakin pesat di Brunei usai jatuhnya Malaka.

Rep: Marniati/ Red: Agung Sasongko
Istana Nurul Iman Brunei Darussalam
Foto: Wikipedia
Istana Nurul Iman Brunei Darussalam

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Islam mulai diperkenalkan di Brunei Darussalam pada 977 M melalui jalur timur Asia Tenggara oleh pedagang-pedagang dari negeri Cina.

Mengutip Ensiklopedi Islam, Islam menjadi agama resmi negara semenjak Raja Awang Alak Betatar masuk Islam dan berganti nama menjadi Muhammad Shah (1406-1408).

Perkembangan Islam semakin maju setelah pusat penyebaran dan kebudayaan Islam, Malaka, jatuh ke tangan Portugis (1511) sehingga banyak ahli agama Islam pindah ke Brunei.

Kemajuan dan perkembangan Islam semakin nyata pada masa pemerintahan Sultan Bolkiah (sultan ke-5) yang wilayahnya meliputi Suluk, Selandung, seluruh Pulau Kalimantan (Borneo), Kepulauan Sulu, Kepulauan Balabac, Pulau Banggi, Pulau Balambangan, Matanani, dan utara Pulau Palawan sampai ke Manila.

Pada masa Sultan Hassan (sultan ke-9), dilakukan beberapa hal yang menyangkut tata pemerintahan. Yakni, menyusun institusi- institusi pemerintahan agama karena agama memainkan peranan penting dalam memandu negara Brunei ke arah kesejahteraan.

Menyusun adat istiadat yang dipakai dalam semua upacara, baik suka maupun duka, di samping menciptakan atribut kebesaran dan perhiasan raja. Dan, menguatkan undang-undang Islam, yaitu Hukum Qanun yang mengan dung 46 pasal dan enam bagian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement