Sabtu 10 Mar 2018 16:58 WIB

Mengenal Sosok Penulis Kaligrafi di Kain Penutup Ka'bah

Mokhtar Alim Shaqdar Penulis Kaligrafis Kiswa mengajar Alquran di Masjidil Haram

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Joko Sadewo
Mokhtar Alim Shaqdar , penulis kiswa penutup kabah
Foto: istimewa/Saudi Gazette
Mokhtar Alim Shaqdar , penulis kiswa penutup kabah

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Mokhtar Alim Shaqdar adalah sosok kaligrafer resmi yang menulis seni kaligrafi pada kiswa, kain berwarna hitam yang menutupi Ka'bah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. Kiswa biasanya diganti setiap tahun pada 9 Dzulhijjah, hari ketika jamaah haji berjalan ke Bukit Arafah pada musim haji.

Shaqdar menggantikan pendahulunya, Abdulraheem Bokhari, yang meninggal pada 1996 di usia 90 tahun. Shaqdar bergabung dengan Sekolah Kaligrafi Masjidil Haram pada 1978, di mana ia belajar selama dua tahun. Saat itu, ia berada di kelas empat sekolah dasar.

Setelah menyelesaikan gelar BA dalam bidang pendidikan seni, Shaqdar bekerja sebagai guru kaligrafi selama 20 tahun di berbagai tempat, termasuk Universitas Umm Al-Qura. Ia meraih gelar Master Kaligrafi dan mengajar Alquran di Masjidil Haram. Dia dikenal sebagai senior Kaligrafi Arab di Makkah.

"Salah satu guru saya merekomendasikan saya ke Pabrik Kiswa dan saya bergabung pada 2003. Saya memperkenalkan gagasan untuk menggunakan komputer untuk mencetak kaligrafi. Semua seni kaligrafi yang muncul di kiswa Ka'bah sekarang adalah karya almarhum Bokhari. Saya hanya melakukan sedikit modifikasi dan menulis nama Raja Abdullah dan King Salman. Saya juga menambahkan beberapa seni kaligrafi ke beberapa bagian kain," kata Shaqdar, dilansir di Saudi Gazette, Sabtu (10/3).

Beberapa orang berpikir bahwa teks Alquran tentang kiswa ditulis baru setiap tahun. Namun, pabrik tersebut telah menyiapkan template atau dokumen untuk digunakan di waktu-waktu selanjutnya.

Ada fase yang berbeda untuk menyiapkan template. Pertama, teks ditulis dengan tangan di selembar kertas. Kemudian, diproses pada sistem komputer oleh seorang seniman grafis.

Teks yang diproses kemudian dicetak pada kertas transparan, yang digunakan untuk membuat template. Template kemudian dikirim ke bagian bordir, di mana embroider menjahit kiswa menggunakan benang emas dan perak. Teknologi komputer telah membantu pabrik menyimpan data dari template yang hilang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement