Sabtu 24 Feb 2018 13:30 WIB

Masjid Tertua di Singapura Direnovasi

Masjid 2 lantai ini pertama kali dibangun pedagang dan filantropis pada 1890 silam.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Endro Yuwanto
Masjid Angullia
Foto: tripadsivor.co.uk
Masjid Angullia

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Salah satu masjid tertua di Singapura, Masjid Angullia menggelar shalat Jumat (23/8) terakhir pekan ini sebelum ditutup. Masjid akan direnovasi untuk diubah menjadi lebih megah.

Dilansir Channel News Asia, Masjid Angullia baru didesain sebagai gedung berlantai empat yang dapat menampung 2.500 jamaah. Menteri urusan Muslim, Yaacob Ibrahim meluncurkan awal renovasi masjid pada Jumat.

Pengembangan masjid ini merupakan program Islamic Religious Council of Singapore (MUIS). Proyek diperkirakan selesai akhir tahun depan. "Ruang shalat akan diperluas hingga mampu menampung 1.000 jamaah tambahan," kata Yaacob.

Aula shalat utama akan dipindahkan ke lantai dua agar lantai pertama bisa digunakan sebagai ruang serbaguna. Masjid juga akan menambah fasilitas ramah manula dan difabel.

Terletak di Serangoon Road, masjid dua lantai ini pertama kali dibangun oleh pedagang dan filantropis Mohammad Salleh Eusoff Angullia pada tahun 1890 silam. Masjid sempat dibangun ulang pada tahun 1970-an.

Bangunan baru 2019 akan memiliki kubah baja dan sebuah menara. Juga akan ada sebuah auditorium baru, teras atap, dan lantai khusus untuk para jamaah wanita.

MUIS menyampaikan renovasi akan menelan biaya sekitar 6,35 juta dolar Singapura. Mosque Building and Mendaki Fund telah menyumbang 500 ribu dolar Singapura. Dewan pengelola masjid juga memperoleh bantuan dari sejumlah komunitas Muslim.

Yaacob, yang juga Menteri Komunikasi dan Informasi Singapura, mengatakan, pembangunan kembali masjid tersebut akan memenuhi kebutuhan pekerja dan orang-orang yang tinggal di daerah Little India. Melalui ini, ia juga mendorong anggota komunitas Muslim untuk maju dan berkontribusi ke masjid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement