Jumat 16 Feb 2018 05:30 WIB

Nasib Muslim Italia Usai Runtuhnya Ottoman

Ottoman meneguhkan kekuasaannya hingga ke Italia pada abad ke-15.

Muslim Italia
Muslim Italia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Selama beberapa dekade, Muslim menguasai Mediterania dan menyerang kota-kota di pesisir Italia. Setelah menaklukkan Visigoth di Spanyol, Arab, dan Berber dari Septimania dan Narbonne melakukan serangan ke Italia utara pada 729-765 M. Ragusa di Sisilia berhasil dikuasai antara 868 dan 870 M. 

Pada 1059 M, bangsa Norman dari selatan Italia yang dipimpin Roger I menguasai Pulau Sisilia. Bangsa Norman menaklukkan Reggio pada 1060 M. Palermo lepas dari kekuasaan Muslim pada 1072 M dan Syracuse pada 1088 M. Norman berhasil menguasai Malta dan Pantelleria pada 1123 M.

Sebagian kecil Muslim bertahan di Sisilia di bawah bangsa Norman. Awalnya, mereka bertoleransi pada Muslim, tapi tekanan dari Paus mendorong diskriminasi.

Sebagian besar masjid dihancurkan atau diubah menjadi gereja. Ottoman meneguhkan kekuasaannya hingga ke Italia pada abad ke-15. Hingga abad ke-16, berbagai penaklukan dan tarik ulur perebutan kekuasaan kota-kota di Italia silih berganti.

 

Pada Januari 2005, jumlah Muslim di Italia tercatat sebanyak 34 persen dari 2,4 juta warga asing yang mendiami Italia. Jumlah Muslim berkebangsaan asing yang telah mendapatkan kewarganegaraan Italia diperkirakan antara 30 ribu - 50 ribu jiwa. Jumlah orang Italia asli yang menjadi mualaf kurang dari 10 ribu. Saat ini, Muslim menguasai 1,4 persen dari populasi Italia.

Pada 2012, menurut Uni Komunitas Islam Italia (UCOI), tercatat 150 ribu Muslim berkewarganegaraan Italia dari satu juta penduduk Muslim. Lembaga itu menyatakan, sebanyak 70 ribu warga Italia memeluk Islam. Menurut UCOI, meningkatnya jumlah warga Italia yang memeluk Islam karena krisis ekonomi dan nilai yang dialami mereka. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement