Rabu 31 Jan 2018 09:13 WIB

Gagal Sediakan Makanan Halal, Narapidana Ajukan Tuntutan

Untuk meminta diet halal, narapidana harus berbicara dengan pastor penjara

Rep: umi nur fadhilah/ Red: Esthi Maharani
Makanan halal
Foto: ist
Makanan halal

REPUBLIKA.CO.ID,  Seorang narapidana menuntut staf Departemen Pemasyarakatan Oregon karena gagal menyajikan makanan yang memenuhi standar kepercayaan umat Islam. Rashid Kambarov (29) dipenjara karena menjalani hukuman kasus pemerkosaan. Ia mengajukan keluhan di Pengadilan Negeri Amerika Serikat (AS), di Pendleton.

Dilansir dari The Oregonian pada Rabu (31/1), Kambarov adalah penduduk resmi dari Turki. Ia dipenjara di Lembaga Pemasyarakatan Two Rivers di Umatilla, Oregon. Dia menggugat pengawas Troy Bowser dan administrator lainnya dari penjara tersebut.

Juru bicara Departemen Pemasyarakatan Betty Bernt menolak memberikan komentar. Bernt mengklaim departemennya mengakomodasi permintaan narapidana untuk diet keagamaan dengan menawarkan "baki alternatif daging" atau diet halal yang disiapkan sesuai dengan hukum Yahudi.

"Untuk meminta diet halal, narapidana harus berbicara dengan pastor penjara," kata Bernt.

Kambarov mengatakan dirinya tak mendapat pelayanan daging halal. Sementara makanan alternatif, vegetarian terkontaminasi silang dengan daging babi yang dilarang dalam agama Islam. Kambarov beranggapan kegagalan negara mengakomodasi agamanya, melanggar Amandemen Pertama 14 dan Undang-Undang Penggunaan Tanah dan Pelembagaan Berlisensi pada 2000, yakni melarang penjara negara bagian dan penjara lokal dan penjara menerapkan batasan sewenang-wenang terhadap praktik keagamaan narapidana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement