Selasa 23 Jan 2018 17:29 WIB

Dua Masjid di Jerman Diserang

Penyerangan memicu kemarahan di antara komunitas Muslim-Turki di negara tersebut.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Esthi Maharani
Masjid di jerman
Foto: dw.com
Masjid di jerman

REPUBLIKA.CO.ID,  BERLIN -- Simpatisan organisasi teror PYD (Partai Persatuan Demokratik)/ PKK (Partai Pekerja Kurdistan) telah menyerang dua masjid di Jerman pada Ahad (21/1) malam waktu setempat. Penyerangan tersebut telah memicu kemarahan di antara komunitas Muslim-Turki di negara tersebut.

PKK adalah organisasi berbasis di Turki dan Irak. Sejak 1984, PKK telah terlibat dalam konflik bersenjata denga negara Turki, dengan tujuan awal mencapai negara Kurdish yang merdeka.

Di kota kecil Minden di barat laut, para penyerang melemparkan batu dan botol berisi cat di Masjid Hijau. Masjid tersebut dikelola oleh DITIB yakni organisasi Muslim moderat yang didirikan oleh para migran Turki di Jerman.

Sabahattin Cigdem, kepala asosiasi masjid, mengecam serangan tersebut dan mengatakan bahwa mereka menduga simpatisan PKK berada di balik penyerangan tersebut. Nama cabang PKK di Suriah "PYD" dan slogan-slogan seperti "Afrin" dan "Revenge" ditulis di dinding masjid.

Sementara itu, polisi mengumumkan telah membuka penyelidikan atas insiden tersebut. Di kota Leipzig, Jerman timur, para simpatisan organisasi teror PYD/PKK menyerang Masjid Eyup Sultan. Mereka memecahkan jendela dan menyemprotkan nama PKK dan YPG, kelompok sayap bersenjata PYD.

Mustafa Yeneroglu, anggota parlemen senior dari Partai Keadilan dan Pembangunan Turki (AK), telah meminta pihak berwenang Jerman untuk mengambil tindakan serius guna melindungi masjid-masjid.

"Ini menempatkan lebih banyak tanggung jawab pada lembaga politik dan keamanan untuk melindungi Muslim dan organisasi Turki dari terorisme," kata Yeneroglu, dilansir dari Anadolu Agency, Selasa (23/1).

Harian lokal Leipziger Volkszeitun melaporkan, bahwa kelompok sayap kiri telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Para pendukung PYD/PKK telah mengorganisir demonstrasi di berbagai kota di Jerman selama akhir pekan untuk memprotes operasi militer Turki yang sedang berlangsung melawan sasaran kelompok teroris di barat laut Suriah. Pada Sabtu lalu, Turki meluncurkan sebuah operasi bernama 'Operation Olive Branch' untuk memberantas PYD/PKK dan teroris Daesh dari Afrin.

PKK dilarang di Jerman sejak 1993. Namun, mereka masih aktif dengan hampir 14 ribu pengikutnya di antara populasi imigran Kurdi di Jerman. Jerman memiliki 3 juta komunitas Turki yang kuat. Banyak di antaranya adalah generasi kedua dan ketiga dari penduduk keturunan Turki yang lahir di Jerman, yang kakek-neneknya pindah ke negara itu selama 1960an.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement