Rabu 01 Jul 2015 14:00 WIB

Bahaya Riya

erick yusuf
Foto: Agung Supriyanto/Republika
erick yusuf

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sangat sulit mengetahui siapa yang terkena penyakit riya. Juga tidak ada yang tahu bagaimana penyakit ini menyebar.

Soal itu, Pimpinan Lembaga Dakwah Kreatif (iHaqi), Ustaz Erick Yusuf menjelaskan, riya berasal dari kata melihat. Orang yang riya adalah mereka yang menginginkan orang lain melihat apa yang dilakukannya.

“Nah, seseorang beramal untuk Allah tetapi juga diniatkan untuk selain Allah, yaitu ingin dilihat oleh orang lain. Sehingga orang yang riya itu pada dasarnya melaksanakan ibadah yang Allah perintahkan tapi niatnya bukan karena Allah,” kata dia memberikan tausiyah kepada karyawan GNOTA (Gerakan Nasional Orang Tua Asuh), Ahad (28/6).

Menurut Alquran surat al-Ma’un,  riya ialah melakukan sesuatu amal perbuatan tidak untuk mencari keridhaan Allah akan tetapi untuk mencari pujian atau kemasyhuran di masyarakat/manusia.

Bahaya sifat riya Allah ta’ala menciptakan manusia dan jin untuk suatu tujuan yang agung, yaitu beribadah hanya kepada-Nya.

Allah ta’ala berfirman “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku” (QS. Adz Dzariyat: 56). Tidak cukup sampai disitu, Allah ta’ala berfirman “Dan tidaklah mereka diperintah kecuali supaya mereka menyembah Allah dalam keadaan mengikhlaskan agama untuk-Nya…” (QS. Al Bayyinah: 5).

Karena itu, sudah merupakan keharusan bahwa ibadah yang kita lakukan dilandasi keikhlasan untuk Allah ta’ala semata, Apabila ibadah yang kita ternodai oleh noda-noda ketidak-ikhlasan kepada Allah, niscaya amal tersebut tidak akan ada artinya.

Rasulullah saw bersabda: “sesungguhnya yang paling ku takutkan dari yang ku takutkan atas kalian adalah syirik kecil.” Mereka bertanya , “wahai Rasulullah, apakah syirik kecil itu? ” beliau menjawab, “riya’.” Allah berfirman kepada mereka kelak pada hari qiyamat, tetkala memberikan balasan amal-amal manuisa,” pergilah kepada orang-orang yang kalian berbuat riya’ di dunia apakah kalian mendapatkan balasan dari sisi mereka?” (Diriwayatkan Ahmad)

“Oleh karena itu riya’ sangat berbahaya dan dapat menyerang siapa saja, kapanpun, dan dimanapun. Rasulullah bersabda : “maukah aku tunjukan sesuatu yang lebih aku takutkan kepadamu daripada al-Masih dan ad-Dajjal? Yaitu syirik yang tersembunyi, seorang berdiri mengerjakan shalat lalu ia menghiasinya karena ada yang melihatnya.” (Riwayat Ibnu Majah),”” kata dia.

Di akhir tausiyah,  Ustaz Erick mengingatkan agar kita selalu berhati-hati dalam setiap beramal karena setan terus dan terus tidak pernah putus asa dalam menggelincirkan manusia pada kerugian,hari ini kita ikhlas tapi tanpa kita sadari di lain waktu kita menyebut-nyebut amal tersebut karena ingin di puji orang sehingga gugurlah seluruh amal baik kita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement