Senin 28 Dec 2015 19:27 WIB

Butuh 13 Tahun, Rasulullah Tanamkan Ajaran Tauhid

Rasulullah
Foto: fold3.com
Rasulullah

Oleh : K.H. Athian Ali M. Da'i, MA

 

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak mengingat Allah" (QS. Al Ahzab, 33 : 21)

 

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Nabi Muhammad SAW lahir di tengah-tengah kehidupan masyarakat Jahiliyah. Masyarakat yang benar-benar telah kehilangan nilai atau norma dalam kehidupan mereka. 

Masyarakat yang sudah sangat sesat terutama dalam sisi akidah, mereka telah menyimpang jauh dari fitrah Iman-Islam mereka sehingga terjebak dalam penyekutuan Allah, yakni bergelimang dalam kemusyrikan. Tidak kurang dari 360 berhala yang disembah oleh mereka sempat mengotori kesucian Baitullah, Kabah.

Masyarakat Jahiliyah juga ditandai dengan keberadaan orang-orang yang malas bekerja yang tidak mau berusaha, mereka lebih senang menggantungkan nasibnya lewat berjudi, karena itu akrablah kehidupan mereka juga dengan kebiasaan minum khamr. 

Konon, judi dan khamr ini merupakan dua sejoli yang sangat bersahabat, karena biasanya para penjudi itu juga adalah peminum.   

Pada masa Jahiliyah, wanita hampir tidak ada nilainya di mata kaum pria, mungkin jauh lebih bernilai seekor anak ayam daripada seorang wanita, pada masa itu. Sebab jika seekor induk ayam bertelur lantas telurnya menetas, baik anak ayam itu jantan ataupun betina pasti akan dipelihara dengan baik oleh induknya. 

Tapi tidak demikian nasib wanita pada saat itu, dia akan dikubur hidup-hidup, sebab orang-orang Arab Jahiliyah pada masa itu merasa hina jika punya anak wanita. 

Tentu saja tidak semua bayi wanita mengalami nasib yang serupa, sebab dari satu sisi laki-laki pun memahami bahwa mereka juga sadar butuh dengan wanita pada sisi yang lain yaitu untuk memenuhi kebutuhan biologis kaum laki-laki. 

Karena itu bayi-bayi yang dianggap bisa menjadi bibit unggul untuk urusan pemenuhan biologis maka akan dibiarkan untuk hidup. Dan, nasib mereka setelah itu akan dijual di pasar-pasar setelah dianggap kurang bermanfaat lagi.

Di tengah-tengah masyarakat Jahiliyah yang semacam inilah Rasulullah SAW dilahirkan dan mendapat tugas yang sangat mulia dari Allah untuk merombak kehidupan masyarakat yang Jahiliyah semacam itu. 

Dalam kurun waktu 23 tahun risalah, beliau baru bisa berhasil membawa manusia dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang yang penuh hidayah-Nya.

Tiga belas tahun pertama risalah, beliau fokuskan dakwah pada pentauhidan manusia kepada Allah, setelah itu barulah sisi syariah menjadi fokus dakwah beliau. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement