Jumat 18 Dec 2015 07:24 WIB

Pemillik Sifat Maha

Tauhid memiliki makna mengesakan Allah SWT.
Foto:
Barang siapa memperbanyak istighfar maka Allah SWT akan menghapuskan segala kedukaannya.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Keyakinan terhadap Sifat-Sifat-Nya inilah merupakan prinsip utama dan pertama serta sangat mendasar ketika kita sudah mulai masuk ke dalam keyakinan tentang Sifat-Sifat Allah. Dalam surah Al-Ikhlas dijabarkan bentuk ketidakserupaan Allah sebagai Al Khalik dengan makhluk, “Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya” (QS. Al Ikhlas, 112:3-4).

Ketika kita meyakini Sifat-Sifat Allah dan memahami bahwa Allah SWT, Maha Mendengar, Maha Mengetahui, Maha Melihat, hal ini harus kita yakini bahwa melihatnya Allah SWT tidak seperti melihatnya manusia. Kita tidak boleh membayangkan bahwa Allah mendengar seperti kita membayangkan cara manusia mendengar dengan dua telinga.

Sepanjang kita membayangkan seperti itu, maka kita sudah menyamakan Allah SWT dengan sesuatu, makhluk.

Manusia bisa mendengar tapi tidak lantas menjadi Maha Mendengar, karena dapatnya manusia mendengar pasti memerlukan alat untuk mendengar.

Apakah Allah SWT memerlukan alat untuk menjadikan diri-Nya Maha Mendengar?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement